Padang, Sumatera Barat - Ratusan warga kompleks perumahan tempat dua bocah korban perkosaan dan pencabulan yang dilakukan oleh kakek, paman, sepupu, dua kakak kandung, dan satu tetangganya di kawasan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat pada Rabu malam digeruduk oleh warga.
Warga hendak mengusir keluarga pelaku yang diduga masih tinggal di rumah tersebut. Warga yang sudah berkumpul di pos RT setempat langsung menuju rumah korban sekitar pukul delapan malam tadi. Hal ini dilakukan karena warga marah akibat perbuatan bejat dari beberapa anggota keluarga yang tinggal di rumah itu.
Saat rumah bertingkat yang kelihatan tidak terawat tersebut didatangi warga, terlihat rumah sudah tidak ada penghuninya. Namun warga tetap masuk untuk memastikan sudah tidak ada lagi yang tinggal di rumah itu. Satu persatu ruangan didalam rumah diperiksa warga hingga benar-benar dipastikan sudah tidak ada orang lagi.
Meski sudah ditinggal penghuninya, sejumlah barang dan perabotan masih berada di dalam rumah dengan kondisi yang acak-acakan dan bahkan tercium bau amis dari beberapa sudut rumah.
Menurut ketua RT setempat, tindakan warga dilakukan untuk mengosongkan rumah lantaran perbuatan para pelaku sudah sangat bejat dan tidak berkeprimanusiaan. Beruntung, emosi warga bisa dikendalikan sehingga tak terjadi pengrusakan.
Warga sempat mengumpulkan barang-barang untuk dikeluarkan dari rumah tersebut. Namun tak lama petugas kepolisian sektor Padang Selatan datang dan meminta warga menghentikan tindakannya.
Polisi meminta warga untuk bubar dan kembali ke rumah masing-masing karena kasus tersebut sudah ditangani oleh pihak kepolisian. Sebelum bubar warga juga menggembok rumah tersebut agar keluarga pelaku tak masuk lagi ke perumahan warga.
Sebelumnya, di rumah dikontrakkan itu terjadi pemerkosaan dan pencabulan terhadap dua anak dibawah umur berusia lima dan tujuh tahun. Pelakunya adalah kakek, paman, seorang sepupu, dan dua kakak kandung korban, ditambah satu orang lagi oknum tetangga. (awy)