Jakarta - Polisi menangkap empat orang terkait kasus robot trading Fahrenheit. Polisi juga menggeledah dua apartemen dan kini sedang memburu pemilik perusahaan robot trading tersebut. Polisi pun membuka posko pengaduan bagi korban robot trading Fahrenheit.
Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya menyegel dua apartemen di kawasan Latumenten dan Taman Anggrek Jakarta Barat. Kedua apartemen itu merupakan milik tersangka robot trading Fahrenheit. Penyidik menggeledah kedua apartemen untuk mencari barang-barang bukti terkait investasi bodong tersebut.
Penyidik lalu menyita sejumlah barang seperti komputer jinjing, ponsel, uang tunai, puluhan buku rekening, dan dua mobil. Polisi lalu menggelar barang-barang sitaan tersebut siang tadi. polisi juga menghadirkan Tiga dari empat tersangka yang ditangkap. para pelaku mengajak korban yang untuk bergabung dan menginvestasikan dana pada Fahrenheit yaitu sebuah platform investasi berkedok robot Trading crypto.
Fahrenheit dikelola oleh PT SSP Academy Pro milik Henry Susanto. Para korban diwajibkan membeli robot seharga 10% dari dana yang diinvestasikan untuk trading. Keempat tersangka yang ditangkap memiliki peran berbeda dalam Aplikasi fahrenheit ini.
D berperan sebagai admin situs Fahrenheit sekaligus penerima deposit dari member, dan melakukan penarikan. Sedangkan ILG adalah ad media sosial yang menawarkan produk. Lalu ada DBC yang mengelola situs Fahrenheit dan MF sebagai penguasa situs.
Sementara itu pemilik PT SSP Academy Pro Henry Susanto masih diburu polisi. Hingga kini polisi telah menerima empat laporan mengenai pengaduan 150 orang yang menjadi korban Fahrenheit. Polisi pun membuka hotline bagi para korban yang belum melapor.
Para korban melaporkan 11 orang yang merupakan petinggi-petinggi Fahrenheit termasuk Henry Susanto. Para pengadu tersebut melaporkan kerugian hingga 75 miliar rupiah.(awy)