Lombok timur, NTB - Seorang siswi SMP di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat meninggal dunia diduga akibat tekanan psikis karena kerap dirundung oleh teman-temannya.
Sebelum meninggal dunia, pelajar perempuan ini sempat mencurahkan perasaannya ingin mengakhiri hidup karena tak tahan dengan perlakuan buruk teman-temannya.
Viral video Perundungan terhadap JI pelajar perempuan di salah satu Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.
Siswi kelas IX ini diduga meninggal dunia setelah kerap mengalami tekanan psikis akibat perundungan yang dilakukan oleh teman-temannya.
Perlakuan tak terpuji teman-teman korban ini diduga secara terus menerus dilakukan mulai dari lingkungan sekolah hingga luar sekolah.
Kerap mendapatkan perundungan, korban sempat mengungkapkan curahan hatinya ingin mengakhiri hidup, menyusul neneknya yang telah terlebih dahulu meninggal dunia.
Surat tersebut berbunyi:
NENEKKK IRMA CAPEE EHEHE, CAPE DI BULI, CAPE JADI JELEK DAN CAPE SEMUANYA, NENEKK IRMA DI MARAHIN MULUU, IRMA CAPEE NEKKK
IRMA MAU NYERAH NEKK, KAPAN IRMA BISA HIUP TENANG, ATAU HIDUPNYA BAKAL GINI2 TRUS?,AKU MAU NYUSUL NENEK BOLEH GA SII NEKK, BIAR KITA BISA SAMA2 AKU CAPE HIDUP DI DUNIAAA, DUNIA GA ADIL NEK
Korban sendiri tinggal bersama ayahnya, sementara ibunya pergi ke Kalimantan untuk bekerja.
Ayah korban awalnya tidak mengetahui pasti penyebab kematian anak semata wayangnya ini.
Namun setelah video perlakuan perundungan terhadap anaknya beredar luas, dirinya mengaku memendam rasa sakit hati.
Nasi sudah menjadi bubur, hanya rasa ikhlas dirinya diyakini membuat anaknya tenang di alam sana.
“Ada sih rasa sakit hati ya, tapi kita akan coba melupakan segalanya lah,” tutur M Munir, ayah korban.
Sementara pihak sekolah mengaku telah menyerahkan kasus ini ke pihak berwenang.
Sekolah tidak meyakini jika penyebab kematian korban akibat perundungan yang dilakukan oleh teman-temannya.
Pihak sekolah juga menyebut perlindungan terjadi di luar sekolah dan sudah bukan menjadi tanggung jawab sekolah. Meski begitu, kasus ini sedang dalam penyidikan pihak kepolisian Lombok Timur.
Pihak keluarga berharap kasus perundungan tidak kembali terjadi karena dapat mencoreng dunia pendidikan khususnya di wilayah Lombok Timur.(awy)