Jakarta, tvOnenews.com - Daun salam telah digunakan selama ribuan tahun. Manfaat dan khasiatnya telah melegenda.
Peradaban Yunani dan Romawi Kuno sangat menghargai daun yang satu ini.
Begitu terhormatnya daun salam dalam peradaban mereka, membuat daun yang satu ini dijadikan bahan utama bagi pembuatan mahkota kaisar di zaman Romawi Kuno seperti yang dipakai Julius Caesar.
Bagi orang Romawi Kuno, daun salam merupakan simbol kedamaian, kebijaksanaan, dan perlindungan di Indonesia.
Salam merupakan tanaman yang tumbuh di pekarangan rumah maupun kebun. Kegunaannya juga sudah dikenal dari zaman nenek moyang sebagai bumbu masakan karena aromanya yang khas.
Tapi fungsi daun salam tak berhenti di situ. Daun salam juga dianggap berkhasiat sebagai obat tradisional untuk menyembuhkan flu, sakit kepala, hingga insomnia.
Kandungan antioksidan dalam daun salam juga diklaim mampu mencegah pertumbuhan sel kanker.
Sedangkan minyak atsiri yang dihasilkan dari penyulingan daun salam konon kabarnya juga bisa dipakai untuk obat anti serangga hingga bahan campuran dalam industri parfum.
Sayangnya di balik kisah Khasiat daun salam, ternyata ada efek samping yang menghantuinya.
Penggunaan daun salam berlebihan dianggap bisa menyebabkan gangguan pencernaan alergi infeksi kulit, sesak nafas, hingga asma.
Walaupun daun salam kabarnya bisa mengontrol kadar gula darah, tapi konsumsi daun salam yang di barengi dengan obat diabetes justru bisa menurunkan gula darah terlalu drastis.
Keadaan tersebut justru bisa membahayakan kondisi penderita diabetes. Bukan hanya penderita diabetes yang perlu waspada dengan daun salam, ibu hamil dan anak-anak kabarnya juga tidak boleh mengkonsumsi daun salam. (awy)