Jakarta - Penyakit hati yang umum kita ketahui adalah Hepatitis. Ada Hepatitis A, B, dan C. Selain hepatitis, Sirosis juga merupakan penyakit hati yang juga berbahaya.
Namun baik hepatitis maupun sirosis keduanya adalah penyakit yang tak bisa dianggap remeh karena bisa berpengaruh pada metabolisme tubuh yang mengakibatkan terjadinya penurunan fungsi hati akibat penyakit tersebut ].
Namun Bisakah kedua penyakit ini diobati dan apa perbedaan di antara keduanya? Benarkah sirosis lebih membahayakan dibanding hepatitis?
Hepatitis
Hepatitis adalah peradangan pada hati atau liver. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari infeksi Virus, kebiasaan mengonsumsi alkohol, penggunaan obat-obatan tertentu, penyakit autoimun, dan infeksi cacing hati.
Jika disebabkan oleh infeksi virus, hepatitis bisa menular ke orang lain.
Ada berbagai hal yang dapat menyebabkan hepatitis, mulai dari infeksi virus, kecanduan minuman beralkohol, penggunaan obat-obatan tertentu, penyakit autoimun, dan infeksi cacing hati.
Sirosis
Sedangkan sirosis adalah kondisi ketika organ hati telah dipenuhi dengan jaringan parut dan tidak bisa berfungsi dengan normal.
Jaringan parut ini terbentuk akibat penyakit liver yang berkepanjangan, misalnya karena infeksi virus hepatitis atau kecanduan alkohol.
Infeksi virus atau konsumsi alkohol yang berlebihan dapat merusak hati secara perlahan.
Normalnya, hati akan memperbaiki cedera tersebut dengan membentuk jaringan parut.
Namun, jika kerusakan terus menerus atau ada kelainan lain pada hati, jaringan parut yang terbentuk akan makin banyak sehingga mengganggu fungsi hati.
Bila terjadi selama bertahun-tahun, sirosis bisa menyebabkan gagal hati karena hati merupakan organ yang sangat vital bagi tubuh.
Kegagalan hati akan sangat berbahaya bagi seseorang, bahkan dapat menyebabkan kematian.
Namun, jika penyebabnya diobati, perkembangan sirosis dapat dihentikan atau diperlambat.(awy)