Medan, tvOnenews.com - Fakta baru berupa sepucuk surat ditemukan dalam kasus kematian tak wajar Mahira Dinabila, mahasiswi Universitas Sumatera Utara (USU) di rumah orang tua angkatnya.
Diketahui sebelumnya, Direktorat Laboratorium Forensik Polda Sumut membongkar makam Mahira Dinabila mahasiswi Universitas Sumatera Utara.
Mahira ditemukan kerabatnya dalam keadaan mengenaskan yaitu nyaris tinggal tengkorak yang saat ditemukan terdapat bekas luka bakar pada bagian kakinya.
Terkait hal tersebut, Oki Andriansyah selaku paman korban sekaligus kuasa hukum keluarga korban menjelaskan persoalan penemuan surat yang berada tak jauh dari jenazah korban saat di TKP.
Dirinya merasa kasus ini penuh dengan kejanggalan, terlebih isi surat tersebut diyakini bukan tulisan tangan Mahira Dinabila.
"Kami ada tulisan asli korban. Dari surat yang ditemukan, itu ditulis si Ira ini benci dengan ayah angkatnya, karena cuma dikasih jajan Rp 100 ribu tiap bulan, kita duga itu bukan tulisan si Ira," jelas sang paman.
Bahkan menurut sepengetahuan sang paman, Mahira memanggil bapak angkatnya dengan panggilan 'papah' bukan 'bapak' seperti apa yang tertulis dalam surat wasiatnya.
"Kita duga ini skenario dari terduga pelaku. Kalau seandainya dia mau meninggal, enggak mungkin dia curhat," tambahnya.
Hal kedua yang menjadi kejanggalan yaitu kondisi pagar yang tergembok secara rapi dari luar, tak sama sekali terlihat rusak atau adanya terjadi pembongkaran. Kondisi ini sangat tidak menggambarkan bahwa Mahira meninggal dunia akibat dibunuh.
Hingga kini pihak keluarga Mahira pun berharap kepada pihak kepolisian agar dapat mengungkap penyebab kematian secara tuntas. Berikut selengkapnya. (ayu)