Pengakuan Langsung Pelaku Sindikat Jual Ginjal Internasional

Jakarta, tvOnenews.com - Otak sindikat jual beli Ginjal jaringan internasional Indonesia-Kamboja menjelaskan nekat terjun ke bisnis ilegal tersebut karena terlilit hutang.

Tersangka juga mengaku sindikat yang dioperasikannya merupakan satu-satunya sedikit yang melancarkan bisnis ilegal jual beli organ ginjal di rumah sakit militer di Kamboja.

Tersangka sekaligus otak sindikat Jual beli ginjal jaringan internasional Indonesia-Kamboja Hanim mengaku terjun ke bisnis ilegal jual beli organ ginjal berawal pada tahun 2019 lalu. Tak lama setelah ia menjual organ ginjalnya karena terlilit hutang.

Pada akhir Tahun 2022 hingga akhirnya tertangkap Hanim telah memberangkatkan sedikitnya 31 orang korban.

“Rumah sakit itu mengharuskan saya untuk mencari pendonor. Nah di situ saya menugaskan teman-teman saya di Indonesia untuk mencari pendonor. Kemudian gimana caranya untuk membuat paspor, terus gimana caranya supaya penerbangan anak-anak itu tidak terkendala,” tutur Hanim.

Hanim pun mengaku yang mengatur operasi di sana itu profesor dari negara Cina yang dikenal dengan Profesor Chen. 

“Kalau dokter-dokternya itu ada yang dari Vietnam, ada yang dari Kamboja, ada juga dari Cina. Kalau pasien-pasiennya kalau penerima penerimanya itu ada yang dari Malaysia, dari Indonesia, dari Jepang dari Korea sama dari Singapura,” ucap Hanim.

Sindikat yang dioperasikannya ini merupakan satu-satunya sindikat yang melancarkan bisnis ilegal jual beli organ ginjal di rumah sakit militer Kamboja.

Hanim pun menjelaskan prosedur pencangkokan ginjal mulai dari awal medical check up, tanda tangan persetujuan, hingga bertemu pasien yang anak 
Kriminologi Universitas Indonesia Adrianus Melia menyatakan faktor utama para korban menjual ginjal karena tekanan ekonomi.

Sebelumnya Polda Metro Jaya menangkap 12 tersangka kasus jual beli ginjal manusia jaringan internasional.

Dua dari 12 orang yang ditangkap itu merupakan anggota Polri dan petugas imigrasi sementara 9 tersangka lainnya adalah mantan pendonor yang pernah menjual ginjalnya.(awy)