Jakarta, tvOnenews.com - Duka yang dirasakan keluarga Imam Masykur korban penyiksaan oknum anggota Paspampres tak terperikan.
Imam merantau ke Jakarta untuk mencari rezeki tetapi malah dipulangkan dalam keadaan yang mengenaskan.
Kesedihan keluarga pun bertambah karena isu miring soal latar belakang kematian almarhum yang digaungkan di media sosial.
Imam Masykur, pemuda berusia 25 tahun asal Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, Aceh meninggalkan kampung halamannya untuk memperbaiki nasib.
Namun yang terjadi padanya justru memilukan. Dia dipulangkan tanpa nyawa dengan keadaan sangat mengenaskan.
Ratusan orang mengantar Imam ke tempat peristirahatannya yang terakhir.
Atmosfer duka amat rasa terutama keluarga mereka merasa sangat kehilangan.
Setelah dikebumikan pun orang-orang yang menyayangi Imam tak langsung meninggalkan kuburannya, mereka terus melantunkan ayat suci Alquran di sisi makam almarhum.
Imam mengalami penyiksaan yang tak terperikan sehingga ia meninggal dunia.
Pelakunya adalah 3 orang anggota TNI dan salah satunya anggota Paspampres.
Belum terobati rasa sedih karena kehilangan Imam, duka keluarga bertambah dengan isu miring yang berseliweran di media sosial.
Masyarakat Desa Mengklayu sangat dirugikan atas beredarnya informasi yang sangat simpang siur info. Informasi yang tidak akurat.
“Jadi kami mohon bagi siapa saja yang ingin menyebarkan video kalau bisa harus ada informasi yang sudah valid kebenarannya dulu baru disebarkan. Jangan seperti yang sudah beredar ini terjadi kasus-kasus utang piutang, kasus tentang percintaan, itu kami masyarakat sangat sedih mendengarnya,” Tutur Said Azhar, kerabat almarhum Imam.
Kematian mengenaskan Imam Masykur terkuak setelah video penyiksaannya viral.
Para pelaku mencoba memeras keluarga Imam dengan menganiaya korban lalu mengirimkan rekamannya pada orang tua Imam.
Imam diduga diculik saat berada di tempatnya bekerja yaitu toko kosmetik di Tangerang Selatan, Banten.
Identitas korban dan pelaku terungkap dari surat keterangan penyerahan mayat yang diterbitkan oleh Polisi Militer Kodam Jaya. (awy)