Jakarta, tvOnenews.com - Konflik di Pulau rempang, Riau masih berlangsung hingga kini.
Konflik agraria di Pulau Remang menjadi pemicu warga meradang, lahan seluas 7.572 hektar di Pulau ini menjadi target lahan proyek strategis nasional dan akan dibangun pabrik kaca milik perusahaan China Xinyi Group dalam kawasan Rempang Ecopark.
Kerjasama ini pun diperkirakan akan mampu menarik investasi hingga ratusan triliun rupiah.
Namun di balik rencana tersebut pemerintah dan investor harus berhadapan dengan warga yang tinggal di 16 kampung adat Melayu. Mereka menolak keras pembangunan proyek tersebut.
Dari informasi yang kami peroleh, masyarakat adat yang tinggal di pulau rempang ini telah menetap secara turun-temurun sejak tahun 1834.
Namun keberadaan mereka tampaknya menjadi kendala pembangunan proyek strategis pemerintah, sehingga Relokasi dianggap sebagai cara jitu untuk memuluskan rencana investasi pemerintah
Anjur Sihete, warga Pulau Galang menunjukkan kepada Tim tvOnenews lokasi yang akan dijadikan tempat relokasi warga Rempang yang akan terdampak proyek Rempang Ecopark.
Anjur mengetahui bahwa lokasi bukit yang saat ini masih berupa perkebunan dan juga hutan tersebut adalah lokasi relokasi dari warga yang akan terdampak lahan proyek strategis karena sebelumnya sekelompok orang datang untuk memasang patok. (awy)