Reza Indragiri Diberi Uang di Kasus Jessica Wongso, Edi Salihin Mengaku Memberikan “Ongkos”

Jakarta, tvOnenews.com - Kasus kopi sianida yang menewaskan Mirna Salihin diangkat lewat film dokumenter berjudul Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso.

Beragam spekulasi kemudian muncul setelah film ini menyajikan berbagai fakta mengenai apa yang terjadi dalam peristiwa tragedi kopi sianida tersebut.

Salah satu sosok yang muncul dan menjadi sorotan di dalam film dokumenter Ice Cold adalah Reza Indragiri, Ahli Psikologi Forensik yang kemudian mengaku pernah mendapat ancaman dan percobaan suap saat Memberikan komentar mengenai kasus kopi sianida ini.

Apa dan siapa sebenarnya tujuan mengancam Reza Indragiri dalam film dokumenter tersebut?

Reza Indragiri pun menegaskan bahwa dirinya benar diberikan atau ditawarkan sejumlah uang, tetapi dirinya juga tegas mengatakan bahwa tidak menerima sejumlah uang tersebut.

Reza pun menceritakan kronologi yang membuat dirinya ada dalam situasi ditawari sejumlah uang oleh seseorang atau satu pihak.

“Saya saat itu diundang oleh salah satu media untuk juga berbagi perspektif dan bertukar pikiran tentang kasus ini. Tanpa saya sangka saya duga ternyata ada pihak lain juga yang dihadirkan oleh media itu untuk juga menjadi narasumber di sana,” tutur Reza.

Narasumber yang dimaksud Reza merupakan narasumber yang memiliki perspektif berbeda.

Setelah acara tersebut selesai, Reza dan narasumber tersebut kembali ke ruang tamu atau ruang transit.

“Seingat saya di ruangan itu ada empat orang. Saya kemudian pihak lain yang menjadi narsum, ada satu lagi pihak yang juga menjadi narsum, dan satu (orang) dari pihak televisi tersebut,” ucap Reza.

Ketika sedang berbincang dengan pihak televisi, Reza melihat bahwa tas milik dirinya diambil.

“Saya sempat mencoba menahan tas itu, tetapi kemudian tas itu seperti ditarik kencang,untuk tidak menggunakan kata dirampas, tas itu dipaksa pokoknya tas itu harus diambil. Firasat saya mengatakan, ini kalau saya memposisikan diri secara frontal ini bakal ribut di depan banyak orang dan ribut di depan crew tv, saya pikir bukan merupakan sikap yang bijak. Tapi dari sudut mata saya coba dan dengan telinga saya coba mengandalkan panca indera saya untuk memastikan apa yang orang ini perbuat terhadap tas saya,” kata Reza.

Reza pun mendengar bunyi kertas. Setelah kejadian tersebut, Reza mengatakan dirinya segera keluar ke teras dan segera ke lokasi parkir untuk menimbang-nimbang situasi yang terjadi dan juga konsekuensi yang akan diterimanya.

Reza pun saat itu memutuskan untuk menghubungi kenalannya yang seorang komisioner KPK saat itu, Laode Muhammad Syarif.

“Pak Laode Bersepakat dengan saya bahwa situasi ini adalah situasi yang tidak wajar yang harus disikapi secara serius bahkan termasuk kemungkinan melibatkan otoritas penegakan hukum. Lalu Pak Laode yang mengatakan saya ‘tunggu di situ saya akan kirim personil. Pastikan bahwa kemudian barang tidak berpindah’,” ungkap Reza.

Reza pun menerima telepon dari orang yang memasukan barang ke tasnya.

“Eta uang jajan buat di Bogor. Itu uang jajan untuk di Bogor” ucap suara di ujung telepon.

Reza sempat menolak dan mempertanyakan sejumlah uang tersebut untuk apa hingga Reza pun mengerti bahwa uang tersebut untuk “tutup mulut” dalam kasus yang sedang panas saat itu.

Reza seperti diberi sinyal untuk tidak mengambil sisi bersebrangan lagi mengenai kasus tersebut.

Saat itu sejumlah crew dari televisi sempat mempertanyakan apa yang terjadi. Reza pun menjawab bahwa dirinya belum bisa menjelaskan sampai personel KPK datang.

Crew televisi dan security pun membantu dengan mengunci ruangan yang terdapat tas milik Reza tersebut hingga para personel KPK datang mengamankan uang tersebut.

Di lain kesempatan, tim tvOnenews pun berhasil mewawancarai Edi Darmawan Salihin untuk mempertanyakan uang yang sempat diterima Reza Indragiri.

Edi mengaku bahwa memang dirinyalah yang memberikan sejumlah uang tersebut kepada Reza melalui narasumber yang hadir juga saat itu di tayangan televisi. (awy)