Jakarta, tvOnenews.com - Tinggal selangkah, 3 kubu sah berkiprah, berebut amanah dalam gelaran Pilpres 2024 mendatang.
Bertukar teman, berganti lawan, menjadi hal lumrah. Garis start sudah ditetapkan, tinggal menunggu peluit dibunyikan.
Adalah pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dan yang terbaru Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Apa yang terjadi, terutama dengan pasangan terakhir, Mengapa Prabowo dan juga Koalisi Indonesia Maju memilih Gibran yang notabene anak sulung dari presiden yang masih menjabat, Joko Widodo sebagai pendampingnya?
Selain itu, apakah dengan mendampingi Prabowo Gibran otomatis keluar dari Pdip?
Politisi PDI Perjuangan Adian napitupulu mengatakan bahwa status Gibran itu sepenuhnya keputusan Ketua Umum dan juga Ketua DPP PDIP.
Adian bahkan menceritakan bahwa ada pihak yang dulu minta banyak rekomendasi ke PDIP dan selalu diberi restu. Namun, ketika permintaan sudah tidak sejalan dengan konstitusi, dalam hal ini presiden 3 periode, ada pihak yang marah.
“Dulu ada yang datang kemudian minta menjadi walikota, dapat rekomendasi minta rekomendasi, dikasih. Minta lagi, dapat rekomendasi, dikasih lagi. Lalu minta menjadi gubernur, minta rekomendasi, dikasih lagi. Lalu minta jadi calon presiden, minta rekomendasi, dikasih lagi. Kedua kali dikasih lagi. Lalu ada lagi minta untuk anaknya, dikasih lagi. Lalu ada lagi minta untuk menantunya, dikasih lagi. Nah ketika kemudian ada permintaan Tiga periode, kita tolak. Ini masalah konstitusi, masalah bangsa, ini masalah rakyat yang harus kita tidak bisa setujui, kemudian ada pihak yang marah. Ya terserah mereka yang jelas kita bertahan untuk menjaga konstitusi,” tutur Adian dalam Program Catatan demokrasi, Selasa (24/10/2023) kemarin malam. (awy)