Jakarta, tvOnenews.com - Presiden Joko Widodo blak-blakan menyebut akhir-akhir ini terlalu banyak drama hingga sinetron politik yang melibatkan perasaan jelang Pemilu 2024.
Jokowi meminta kontestan pemilu harusnya bertarung dengan ide dan gagasan. Lalu siapa pihak yang dimaksud Jokowi sengaja memainkan drama politik?
Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa terlalu banyak drama jelang Pemilu 2024. Hal ini disampaikan Jokowi saat menghadiri hari ulang tahun ke-59 Partai Golkar.
Di hadapan para elit partai politik, Jokowi terang-terangan menyebut situasi saat ini lebih condong mempertontonkan tingkah polah bak sinetron.
Padahal menurut presiden seharusnya kontestan pemilu tidak melibatkan perasaan tapi menuangkan gagasan.
Apa maksud Presiden Jokowi melontarkan pernyataan lebih banyak drama daripada pertarungan ide di tengah kontestasi yang bergulir?
Siapa yang disasar Jokowi? Apakah ada yang sengaja memainkan drama politik yang melibatkan perasaan?
Politik PDI Perjuangan Deddy Sitorus mengatakan bahwa “sinetron” yang melanda negeri ini memang sudah cukup panjang.
“Dimulai dari tiga periode, penundaan pemilu, perpanjangan masa jabatan, itu kan sinetron semua. Lalu ada sinetron ‘ojo kesusu’ ‘ojo grasak-grusuk’. Lalu ada sinetron koalisi-koalisian. Ada Koalisi Indonesia bersatu, ada koalisi ini, itu yang jadinya koalisi bubar jalan. Banyak ini kan sinetron semua,” tutur Deddy.
Puncaknya, tambah Deddy, adalah drama yang terjadi di Mahkamah Konstitusi yang menurut Deddy dianggap sebagai puncak dari segala sinetron. (awy)