Jakarta, tvOnenews.com - Program Pangan Dunia PBB (WFP) menyebut bahwa warga sipil di Gaza, Palestina menghadapi ancaman kelaparan karena hampir tidak memiliki Makanan dan juga tidak punya akses ke Air bersih.
Memasuki musim dingin, tempat penampungan yang tidak aman dan penuh sesak, serta kurangnya air bersih, warga sipil menghadapi kemungkinan kelaparan.
Selain itu, Menurut laporan The Wall Street Journal, Senin (4/12/2023), pasukan Israel diketahui telah memasang lima pompa air besar di dekat kamp pengungsi al-Shat pada bulan lalu.
Air yang terus-menerus dipompa membuat permukaan air di bawah tanah telah turun sedemikian rupa sehingga air laut telah memasuki akuifer dan bercampur dengan sedikit air tawar yang tersisa.
Selain itu, kualitas air akuifer juga semakin terkikis oleh limbah dan limpasan bahan kimia pertanian.
Alhasil, 97 persen air tawar Gaza tidak lagi memenuhi standar kualitas air Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Bahkan sebelum perang berlangsung, sebagian besar Warga gaza bergantung pada tanker air swasta dan hasil pabrik desalinasi kecil untuk digunakan sebagai air minum.
Dengan situasi perang yang masih berlanjut, warga Gaza pun semakin krisis air bersih.
Prof. (Emer.) Eilon Adar dari Zuckerberg Institute for Water Research di Ben-Gurion University of The Negev mengatakan bahwa ada potensi kerusakan ekologis lebih lanjut pada akuifer Gaza jika membanjiri terowongan dengan air laut.
Menurutnya, jika jutaan meter kubik dipompa ke dalam terowongan dan meresap ke dalam akuifer, maka Gaza akan mengalami krisis air dalam waktu yang lama. (awy)