Jakarta, tvOnenews.com - Berbagai cara dilakukan calon presiden dan calon wakil presiden untuk menarik suara anak-anak muda. Salah satu di antaranya dengan melakukan live streaming di media sosial seperti di TikTok dan juga Instagram.
Lantas seberapa besar suara kaum muda yang bisa digaet dari media sosial ini? Apakah memang efektif untuk mendulang suara?
Berbagai cara dilakukan calon presiden dan calon wakil presiden untuk menarik suara anak muda, mulai dari bertemu para pemengaruh, mendatangi podcast, berjoget asik, hingga melakukan live streaming di media sosial seperti di Tiktok dan Instagram.
Calon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan misalnya mulai rajin live di TikTok.
Awalnya Anis melakukan live saat perjalanan dari Situbondo menuju Gresik pada Kamis 28 Desember lalu. Viewersnya mencapai 300.000.
Seakan tak mau kalah, calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD melakukan siaran langsung di TikTok pada malam tahun baru.
Mahfud menjawab berbagai pertanyaan soal hukum mulai dari penyerobotan lahan hingga pinjaman online.
Mahfud memang dikenal aktif di sejumlah media sosial. Dia kerap membagikan pemikirannya di platform X yang dulu dikenal sebagai Twitter.
Meski pasangan nomor urut du Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka belum pernah melakukan siaran langsung di Tiktok, namun Prabowo menarik perhatian Pemilih muda dengan gimmick gemoy.
Banyak anak muda yang akhirnya mengikuti tarian gemoy Prabowo hingga akhirnya viral di media sosial.
Di Pilpres 2024 para pemilih muda yang merupakan generasi Milenial dan generasi Z menjadi rebutan para Capres dan Cawapres.
Memang tak mengherankan, karena lebih dari 50% dari total suara yang diperebutkan berasal dari para pemilih muda itu.
Para tim sukses pun berpikir keras agar calon presiden dan calon wakil presidennya dapat memenangkan hati para pemilih muda hingga mau menggunakan hak suaranya, termasuk salah satunya lewat pendekatan media sosial. (awy)