Jakarta, tvOnenews.com - Pasca Pemilu 14 Februari 2024, lalu kesehatan mental masyarakat dan para calon legislatif menjadi salah satu pusat perhatian, mengingat banyak sekali fenomena pendukung bahkan calon legislatif yang mengalami depresi hingga gangguan jiwa.
Melihat fenomena tersebut Kaukus bersama beberapa para ahli melakukan Penelitian terhadap proses Pemilu 2024 dengan kecemasan dan depresi masyarakat Indonesia.
Dalam peneliti ini, Kaukus menggunakan metode peneliti dengan survei online fokus objek penelitian yaitu populasi seluruh masyarakat Indonesia dengan usia minimal 17 tahun yang dilakukan pada hari pemungutan suara 14 Februari 2024, dan subjek minimum 385 responden.
Hasil studi observasional terkait kesehatan jiwa dan pemilu menemukan, prevalensi kecemasan (anxiety) sedang hingga berat mencapai 16% dan depresi (depression) sebesar 17,1%.
Temuan prevalensi kecemasan dan depresi ini lebih tinggi dibanding data hasil Riskesdas 2018 dan Direktorat Keswa Kemenkes 2022.
Ketua Tim Peneliti dan Inisiator Kaukus Masyarakat Peduli Kesehatan Jiwa, Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH, data sebelum pemilu menunjukkan depresi sedang-berat 6% dan gangguan emosi termasuk ansietas sedang dan berat 9,8%. (awy)