Jakarta, tvOnenews.com - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ( Pbnu) menetapkan 1 Ramadhan jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024. Maka mulai Senin malam kaum muslimin di Indonesia sudah dapat melaksanakan shalat tarawih.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf dalam ikhbar Nu menyampaikan, berdasarkan pantauan perukyat NU di 38 titik seluruh Indonesia, dinyatakan tidak satu pun berhasil melihat Hilal.
“Maka besok belum masuk Ramadhan, dan awal Ramadhan jatuh pada Selasa 12 Maret 2024. Hasil ini pun disampaikan kepada Kementerian Agama untuk menjadi pertimbangan pada Sidang isbat,” kata Gus Yahya di kantor PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat pada Minggu (10/3/2024).
Berdasarkan pantauan perukyat hilal di berbagai daerah, seperti di Makassar, Sulawesi Selatan hilal tidak terlihat dikarenakan mendung dan hujan.
Kemudian di daerah Blitar, Jawa Timur dilaporkan bahwa langit sebelah barat mendung.
Lembaga Falakiyah PCNU Lamongan melaporkan bahwa cuaca gerimis dan hilal tidak terlihat, dan ufuk sangat mendung tebal.
Selanjutnya di daerah Madiun, Jawa Timur cuaca juga mendung. Di Gresik dilaporkan hilal tidak terlihat dikarenakan cuaca mendung.
Berdasarkan hasil rangkuman laporan perukyat hilal di daerah bagian Timur, Tengah, dan Barat Indonesia bahwa hilal tidak terlihat, karena cuaca mendung dan hujan.
Sebagai informasi, hasil hisab mengenai hilal 29 Sya’ban 1445 H bertepatan dengan Ahad Legi, 10 Maret 2024 M. Data perhitungan falak LF PBNU menunjukkan tinggi hilal 0 derajat 25 menit 47 detik. Sementara ijtima atau konjungsi terjadi pada Ahad Legi, 10 Maret 2024 M pukul 16:00: 50 WIB.
Sementara itu, letak matahari terbenam berada pada posisi 3 derajat 55 menit 36 detik selatan titik barat, sedangkan letak hilal pada posisi 5 derajat 7 menit 23 detik selatan titik barat. Adapun kedudukan hilal berada pada 1 derajat 11 menit 27 detik selatan matahari dalam keadaan miring ke selatan dengan elongasi 2 derajat 30 menit 25 detik.
Titik markaz Jakarta ini berlokasi di Gedung PBNU Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat dengan koordinat koordinat 6º 11' 25" LS 106º 50' 50" BT.
Penghitungan ini dilakukan dengan metode falak (hisab) tahqiqi tadqiki ashri kontemporer khas Nahdlatul Ulama.
Adapun parameter hilal terkecil terdapat di Kota Jayapura, Provinsi Papua. Ketinggian hilal di sana mencapai -0 derajat 34 menit dan elongasi hilal hakiki 2 derajat 16 menit, serta lama hilal di atas ufuk 0 menit 0 detik.
Sementara tinggi hilal terbesar terjadi di Kota Lhoknga, Provinsi Aceh. Ketinggian hilal di sana mencapai 0 derajat 26 menit, elongasi hilal hakiki 2 derajat 42 menit, dan lama hilal di atas ufuk 4 menit 21 detik. (awy)