Jakarta, tvOnenews.com - Tim SAR gabungan yang tertahan di sekitar jatuhnya pesawat Smart air di wilayah Krayan perbatasan Indonesia-Malaysia berhasil dievakuasi. Tim SAR gabungan juga mengevakuasi blackbox ELT pesawat.
Sejak pagi hingga siang evakuasi 10 Tim SAR gabungan yang tertahan di lokasi jatuhnya pesawat Smart Air tertunda akibat terhalang cuaca.
Tim SAR lainnya berusaha memberikan makanan dengan melemparkan langsung ke lokasi Pesawat jatuh.
Saat cuaca membaik Tim SAR lainnya berhasil mengevakuasi Tim SAR yang tertahan di darat proses evakuasi ini dilakukan dengan menggunakan dua Heli yakni Heli Caracal H225M TNI AU dan Heli Bell 412 TNI AD.
Kapten pesawat Smart Air yang jatuh di Hutan Binuang Nunukan Kalimantan Utara berhasil selamat setelah menyalakan api unggun dan memberikan kode SOS menggunakan asap.
Kode asap SOS itulah yang membuat petugas SAR dapat menemukan titik persis lokasi jatuhnya pesawat dan keberadaan korban.
Proses evakuasi pilot pesawat Smart Air Kapten M Yusuf berlangsung dramatis.
Yusuf tak kuasa menahan tangis setelah Tim SAR berhasil menemukan dirinya setelah 3 hari dirinya tak bisa ke mana-mana, usai pesawatnya jatuh di Hutan Binuang Kecamatan Krayan Nunukan, kalimantan Utara.
Lokasi persis jatuhnya pesawat berhasil diidentifikasi para petugas SAR setelah Yusuf membuat api unggun dan mengirimkan kode SOS menggunakan asap sebagai bentuk permintaan bantuan.
Tim penolong yang pertama kali melihat tanda pertolongan merupakan kolega dari sang pilot.
Setelah tim gabungan mengkaji kepulan asap tersebut, Dandim kemudian meminta tim penolong untuk kembali ke lokasi satu jam sebelum waktu terbang berakhir.
Alhasil pada Minggu sore Tim SAR gabungan berhasil menemukan titik jatuhnya pesawat dan mengevakuasi kru pesawat yakni pilot Kapten M Yusuf dan teknisi Deni Sobali yang tewas saat pesawat terjatuh.
Yusuf bertahan hidup dengan mengkonsumsi sejumlah sembako yang dibawa pesawat.
Pesawat perintis tersebut diketahui membawa sembako sebanyak 21 item dengan berat 583 kg.
Item-item tersebut di antaranya gula sebanyak 25 kg, pasta gigi, kopi, dan juga permen.
Sebelumnya pesawat milik Smart aviation tersebut dilaporkan hilang kontak pada Jumat pagi pada pukul 8.25 WITA usai Lepas Landas Dari Bandara Internasional Juanda Tarakan.
Rencananya pesawat tersebut menuju Binuang dengan perkiraan ketibaan pukul 9.25 WITA. (awy)