Jakarta, tvOnenews.com - Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak profesional seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Satu keluarga yang beranggotakan empat orang yang meninggal dunia karena bunuh diri di Penjaringan Jakarta Utara masih menyisakan tanda tanya.
Bagaimana fenomena ini dilihat dari kacamata Psikolog Forensik, Reza Indragiri?
Dari sisi psikologi forensik, Reza Indragiri mengatakan bahwa penggunaan bunuh diri satu keluarga ini tidak tepat.
“Persoalannya adalah begini, kita baru bisa katakan ini merupakan bunuh diri dan bersama-sama kalau bisa dipastikan bahwa pada diri masing-masing keempat orang itu memang ada keinginan dan antar mereka punya kesepakatan untuk sama-sama melompat sedemikian rupa,” tutur Reza.
Menurut Reza, ketika ada korban yang merupakan anak-anak, belum tentu anak-anak tersebut setuju untuk melakukan hal tersebut karena dianggap belum memiliki kapasitas mental untuk menghabisi hidup mereka sendiri.
“Dalam situasi ekstrem sedemikian rupa justru kita tidak boleh sama sekali beranggapan bahwa anak-anak punya kecukupan kapasitas mental untuk memiliki keinginan menghabisi hidup mereka sendiri. Dua unsur yang harus terbuktikan yaitu keinginan dan kesepakatan serta merta gugur ketika kita kenakan kepada anak-anak yang melakukan perbuatan semacam itu. Terkait dengan bunuh diri barangkali itu bisa dikenakan kepada dua orang dewasa,” ucap Reza.
Reza bahkan mengatakan bahwa kejadian ini bukanlah bunuh diri satu keluarga tetapi anak-anak bunuh diri disertai pembunuhan terhadap anak-anak. Anak-anak di sini menjadi korban dari orang dewasa. (awy)