Lebak, tvOnenews.com - Menjelang Pilkada, tidak hanya partai politik yang disibukkan menentukan bakal calon yang akan maju namun perjuangan petugas pemutakhiran data pemilih Pantarlih juga patut diapresiasi.
Mereka harus berjalan kaki melewati hutan dan menyeberangi laut untuk mendata warga yang punya hak pilih.
Petugas pantarlih terlihat pantang menyerah di Desa Sukarende, Kecamatan Warung Gunung, Kabupaten Lebak, Banten dalam menjalankan tugas mereka untuk mencocokkan data pemilih.
Kondisi kampung yang berjauhan ditambah akses jalan yang sulit untuk dilalui kendaraan membuat para petugas ini harus berjalan kaki sejauh 3 km menuju lokasi dengan berbekal sebotol air mineral dan makanan ringan.
Petugas pantarlih didampingi anggota PPS dan pengawas desa berjalan kaki melewati perkebunan dan pematang sawah menuju rumah warga.
Terkadang mereka harus berhenti di tengah perjalanan untuk sekedar beristirahat.
Untuk menghilangkan rasa lelah bukan hanya perjalanan sulit yang harus mereka hadapi, terkadang mereka juga harus menerima kenyataan tidak bertemu dengan warga yang akan didata karena sedang bekerja di sawah atau di kebun.
Di Tuban, Jawa Timur petugas pantarlih juga mulai melakukan pencocokan dan penelitian atau coklit data pemilih Pilkada Serentak 2024.
Kali ini petugas melakukan coklit di kampung nelayan di Kelurahan Karangsari, Tuban.
Sejumlah warga yang berprofesi sebagai nelayan rela berenang untuk pulang ke rumah agar bisa menemui petugas pantarlih.
pelaksanaan coklit sendiri akan berlangsung selama 1 bulan mulai 24 Juni sampai 25 Juli 2024.
Kegiatan coklit ini sangat penting agar seluruh warga termasuk yang berada di pelosok tetap memiliki hak pilih dalam pilkada serentak. (awy)