Jakarta, tvOnenews.com - Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) Semuel Abrijani Pangerapan akhirnya mengundurkan diri setelah kekacauan siber yang terjadi pada Pusat Data Nasional (PDN).
Dalam pernyataan resminya, Dirjen Aptika Kemkominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan bahwa keputusannya Mundur adalah bentuk tanggung jawab moral atas diretasnya Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya.
Samuel mengatakan bahwa dirinya telah mengajukan pengunduran diri sejak tanggal 1 Juli 2024 kemarin.
Sebagai Dirjen Aptika yang mengampu proses transformasi pemerintahan, Samuel merasa telah gagal mengemban tanggung jawab tersebut dengan baik.
Dirinya pun mengakui bahwa insiden serangan siber terhadap PDNS 2 secara teknis merupakan tanggung jawabnya.
"Jadi saya mengambil tanggung jawab ini secara moral dan saya menyatakan ini tanggung jawab saya dan ini harusnya saya tangani dengan baik. Itu alasan utamanya," ujar Semuel.
Semuel menambahkan bahwa meskipun dia mengundurkan diri dari jabatannya, proses pemulihan PDNS 2 masih terus dilakukan secara optimal.
Sebagaimana diketahui, PDNS 2 Surabaya mengalami serangan siber dalam bentuk ransomware bernama Brain Chiper, varian terbaru dari Lockbit 3.0 sejak 17 Juni 2024.
Kejadian tersebut berakibat pada lumpuhnya sejumlah layanan publik yang tidak bisa diakses. Sedikitnya ada 282 instansi pemerintah pusat dan daerah pengguna PDNS 2 yang terdampak serangan siber tersebut.
Sebelumnya, desakan untuk mengundurkan diri sebenarnya dilayangkan kepada Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi.
Bahkan, muncul petisi bertajuk PDNS Kena Ransomware Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi Harus Mundur! yang telah ditandatangani sebanyak 22.177 warganet per 3 Juli 2024 sejak dibuka pada 26 Juni 2024. (awy)