Jakarta, tvOnenews.com - Perseteruan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) makin memanas usai kedua pihak saling lempar pernyataan ke publik.
Seperti diketahui, perseteruan antara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) kembali memanas kali ini bermula karena dibentuknya Panitia Khusus Hak Angket Haji 2024 atau Pansus Haji oleh DPR untuk menyelidiki kekacauan penyelenggaraan haji tahun ini.
Salah satu penggagas panitia khusus tersebut adalah Wakil Ketua DPR yang juga Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar.
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf menduga pembentukan Pansus Haji dimaksudkan untuk menyerang lembaganya serta Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, yang merupakan adik kandungnya.
Sebelumnya, Tim Pengawas Haji 2024 yang dipimpin Muhaimin menemukan berbagai masalah dalam pelaksanaan ibadah haji 2024.
Salah satunya adalah keputusan Kementerian Agama yang secara sepihak mengalihkan tambahan kuota haji reguler sebanyak 20 ribu untuk jalur haji khusus atau ONH plus tanpa melibatkan DPR.
Keputusan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dianggap melanggar Pasal 64 ayat 2 Undang-Undang Penyelenggaraan Haji dan Umrah.
Tim Pengawas Haji juga mencurigai adanya praktik jual-beli dalam pengalihan kuota dari haji reguler ke haji khusus tersebut, yang dinilai menguntungkan penyelenggara haji khusus.
Atas temuan itu, Muhaimin pun mendorong anggota DPR di Tim Pengawas membentuk Panitia Khusus Angket Haji.
Pembentukan Pansus Haji ini pun membuat Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya yang merupakan kakak dari Menteri Agama kesal.
Gus Yahya mencurigai Pansus Haji dibentuk untuk mengadili keputusan yang diambil oleh adiknya.(awy)