Jakarta, tvOnenews.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendapatkan informasi bahwa mahasiswa PPDS Undip harus mengumpulkan sejumlah uang mulai dari Rp20 juta sampai Rp40 juta di luar keperluan non akademik.
Sebelumnya Kemenkes melakukan investigasi terhadap berjalannya perkuliahan di PPDS Undip setelah seorang mahasiswi Aulia Risma Lestari diduga Bunuh diri karena dibully senior.
Meski belum dikonfirmasi Aulia Risma bunuh diri atau meninggal karena kelalaian, Kemenkes menemukan bahwa memang benar ada iuran untuk keperluan senior bagi para mahasiswa PPDS Undip.
Kabiro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, berdasarkan informasi yang didapatkan junior memenuhi kebutuhan senior merupakan sebuah tradisi di PPDS Undip tersebut.
Siti menjelaskan, biaya tersebut memang diketahui secara turun temurun oleh para mahasiswa PPDS.
Kemenkes kemudian menggali informasi soal apa saja kebutuhan non akademik yang harus dipenuhi oleh para junior PPDS Undip tersebut.
Terungkap para peserta PPDS yang baru masuk harus membiayai fotokopi yang seringkali bukan untuk memenuhi kebutuhannya.
Dijelaskan Siti, tidak jarang seorang junior di PPDS Undip dititipkan fotokopi oleh para seniornya.
Selain itu, para junior juga diwajibkan memenuhi biaya bensin untuk senior mereka.
Tak sampai di situ, kebutuhan lain seperti membelikan snack, makan siang, sampai minum untuk dosen pengajar juga dibebankan kepada para junior itu.
Selain itu, Siti juga menyebutkan para junior pernah diminta menyelesaikan tugas jurnal yang mestinya merupakan kewajiban seniornya. (ayu)