Jakarta, tvOnenews.com - Prabowo Subianto diprediksi akan membentuk kementerian yang memecahkan rekor, yang dimana akan melebihi dari yang sudah ada dengan disahkannya revisi Undang-Undang (UU) Kementerian Negara.
Terkait hal tersebut, Habiburokhman selaku Politikus Partai Gerindra menilai bahwa rencana jumlah menteri yang bertambah banyak pada masa pemerintah Presiden terpilih Prabowo Subianto sangatlah wajar.
Secara terus terang, Habiburokhman menyatakan kurang setuju dengan adanya sebutan 'kabinet gemuk' pada masa pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto dan wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka mendatang.
Menurutnya, kalimat cabinet gemuk memiliki konotasi yang negatif.
Ia juga menganggap bahwa jumlah menteri yang nantinya akan bertambah menjadi hal yang wajar terjadi.
Hal ini dikarenakan Indonesia merupakan negara yang besar yang dimana presiden dan wakil presiden terpilih nantinya membutuhkan cabinet yang besar dan jumlah menteri yang lebih banyak.
Kewajaran ini juga mengingat, PR negara Indonesia yang masih banyak dan harus diselesaikan secara baik dan benar.
"Kita perlu tim yang sangat kuat yang dimana tidak mungkin mengelola negara sebesar ini dengan target dan potensi besar, memakai jumlah menteri yang minimalis," tegas Habiburokhman pada program acara 'Apa Kabar Indonesia Pagi di tvOne (21/9/2024).
Adapun berbagai tantangan akan berbeda pada masa jabatan seorang presiden, sehingga semuanya tidak bisa disama ratakan.
Tak hanya itu, ia juga mengklarifikasi bahwa ini keputusan yang berpedoman pada Pasal 17 konstitusi yang dimana presiden lah yang menentukan menteri serta jumlah Menteri.
Maka dari itu, apakah jumlah menteri akan menjadi besar atau bertambah, ia meminta masyarakat untuk menunggu pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto menjabat. Simak video berikut, untuk mengetahui selengkapnya . (ayu)