Jakarta, tvOnenews.com - Kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Apbn hingga akhir November 2024 masih berada dalam tren positif.
Di tengah ketidakpastian geopolitik dan ekonomi global APBN akan terus berperan sebagai instrumen fiskal yang mendukung agenda prioritas nasional untuk kesejahteraan masyarakat.
Menteri keuangan sri mulyani mengungkapkan defisit APBN hingga November 2020 mencapai Rp401,8 triliun atau setara 1,81% terhadap produk domestik bruto.
Meski terus melebar, angka defisit masih dalam batas aman. Defisit tersebut diakibatkan pendapatan negara yang masih lebih rendah dibandingkan belanja pemerintah.
Pendapatan negara tercatat telah mencapai Rp2.492,7 triliun atau 89% dari target.
Sementara itu belanja negara pada periode yang sama mencapai Rp2.894,5 triliun 87% dari pagu anggaran.
Menurut Sri Mulyani, situasi ekonomi global yang saat ini terus mengalami dinamika yang luar biasa membuat kebijakan fiskal dan moneter dari beberapa negara termasuk Indonesia ikut terdampak.
Sampai dengan akhir November defisit APBN mencapai Rp401,8 triliun di dalam APBN. (awy)