Sulawesi Tenggara, tvOnenews.com - Sejak menjadi korban rudapaksa yang dialaminya 6 bulan lalu, seorang siswi berkebutuhan khusus di Kota Baubau berubah drastis.
Korban yang dulunya ceria kini kerap terlihat murung dengan kandungan yang telah berusia 6 bulan.
Pihak sekolah memutuskan untuk memberikan pelajaran di rumah guna mengurangi rasa trauma bagi korban.
Meski telah berusia 19 tahun, korban memiliki tingkat kecerdasan setara dengan anak usia balita akibat disabilitas intelektual yang dideritanya.
Peristiwa tragis ini diduga terjadi pada Juni 2024.
Meski sulit berkomunikasi, korban sempat menceritakan kejadian kelam tersebut kepada gurunya.
Berdasarkan cerita korban, insiden bermula saat ia menunggu jemputan sekolah di tepi jalan.
Saat itu, seorang pria yang diketahui adalah tetangganya menjemput korban dengan paksa menggunakan sepeda motor.
Korban pun dibawa ke sebuah rumah kosong yang belum selesai dibangun.
Di situlah korban dipaksa memenuhi nafsu bejat pelaku. Tindakan bejat itu diduga terjadi hingga 4 kali pada waktu berbeda.
Hingga akhirnya korban hamil, perubahan fisik korban terutama perutnya yang semakin membesar mulai menimbulkan kecurigaan dari ibunya dan guru.
Ditambah lagi korban sering terlambat datang ke sekolah dengan kondisi pakaian yang kotor.
Kasus ini kemudian dilaporkan ke Polres Baubau untuk ditindaklanjuti.
Pihak kepolisian pun langsung melakukan penyelidikan dengan memeriksa korban.
Namun dikarenakan keterbatasan korban dalam memberikan keterangan serta minimnya bukti pendukung, penahanan terhadap terduga pelaku belum dapat dilakukan.
Kini, polisi telah mengambil sampel DNA terduga pelaku dan memutuskan menunggu hingga bayi lahir untuk melakukan tes DNA guna Memperkuat bukti. (ayu)