Pekalongan, tvOnenews.com - Pencarian korban terdampak banjir bandang dan tanah longsor di Petungkriyono, Pekalongan, terkendala akses jalan untuk mencapai titik lokasi.
Kepala Pelaksana BPBD Jawa Tengah (Jateng) Bergas Catursasi mengatakan, hal tersebut membuat BPBD, Basarnas, dan relawan harus merayap agar sampai ke titik daerah terdampak.
Selain itu, situasi saat ini di Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan juga tengah hujan deras sehingga menyulitkan proses evakuasi.
Bergas mengatakan ada 25 orang yang meninggal dunia akibat longsor di Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan.
Kepala BPBD Jateng, Bergas Catursasi mengatakan, dua bencana yang mengakibatkan belasan orang meninggal yakni banjir bandang dan tanah longsor.
Selain warga yang menjadi korban, ada pula pemancing dan orang berteduh kemudian terbawa derasnya aliran air.
“Betul 25 orang meninggal ada pemancing, ada orang yang lagi berteduh terus terbawa banjir bandang. Semuanya di Petungkriyono. Ada yang kena longsor ada yang banjir bandang,” ujar Bergas saat dikonfirmasi, Selasa (21/1/2025).
Dia menambahkan, selain korban jiwa, ada pula beberapa orang yang dinyatakan hilang.
Dari data sementara, sembilan warga belum ditemukan imbas dari bencana alam ini.
Bergas menjelaskan jika Senin (20/1/2025) sekira Pukul 17.00 sampai 22.40 WIB di wilayah Kabupaten Pekalongan, pihaknya melaksanakan pemantauan bencana alam akibat hujan lebat disertai angin kencang.
Dari hasil pantauan, wilayah kecamatan yang terdampak yakni Petungkriyono, Doro, Lebakbarang, Talun, Karanganyar, Kedungwuni dan Wonopringgo.
Selain korban jiwa, dampak dari bencana alam ini membuat sejumlah fasilitas dan rumah mengalami kerusakan.
Saat ini tim SAR gabungan masih melaksanakan upaya pencarian terhadap korban yang dilaporkan hilang.
"Berdasarkan data yang kami terima, jumlah korban meninggal dunia mencapai 25 orang, 10 orang mengalami luka-luka, dan 9 lainnya masih dalam pencarian," tambah Kepala Kantor SAR Semarang, Budiono. (awy)