Jakarta, tvOnenews.com - Penentuan awal bulan Ramadan melalui Sidang Isbat akan dilakukan Kementerian Agama Republik Indonesia.
Sidang Isbat yang digelar oleh Kemenag itu akan meliputi pemaparan posisi hilal oleh anggota tim Unifikasi kalender Hijriah
Sidang nantinya diawali penyampaian data hisab dan hasil rukyatul hilal di 125 titik di seluruh Indonesia.
Adapun hilal menjadi tanda berakhirnya bulan dalam penanggalan Islam untuk memasuki bulan baru.
Biasanya, pengamatan Hilal diterapkan untuk menentukan jatuhnya awal bulan Ramadan, Syawal dan Dzulhijjah.
Ulama bersepakat, waktu melihat hilal adalah tanggal 29 pada penanggalan hijriah. Jika hilal tidak berhasil dilihat karena faktor cuaca maka penentuan awal bulan harus disempurnakan 30 hari atau istikmal.
Hal ini juga dijelaskan oleh M. Yusuf selaku Astronom Observatorium Bosscha ITB.
Dalam prosesnya, Sidang Isbat menjadi forum musyawarah para ulama pakar astronomi hingga ahli ilmu falak dari berbagai ormas Islam maupun instansi terkait lainnya.
Lantas apakah Ramadan tahun ini akan sama antara Muhammadiyah dan NU? Simak video berikut, untuk mengetahui selengkapnya. (ayu)