Surabaya, Jawa Timur – Sebuah kapal kargo besar MV Mentary Crystal yang memuat 137 peti kemas tenggelam di Dermaga Domestik Terminal Teluk Lamong, Surabaya, Jawa Timur, Minggu, 15 November 2020. Momen menegangkan ketika kapal tersebut tenggelam diabadikan orang-orang yang berada di dermaga.
Dalam video amatir tersebut terlihat kapal yang tiba-tiba miring ke kanan sesaat setelah melakukan aktivitas muat. Perlahan-lahan kapal beserta muatannya tenggelam. Untungnya tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. 18 anak buah kapal (ABK) berhasil diselamatkan petugas di pelabuhan.
Pihak Kantor Kesyahbandaran Kelas Utama Tanjung Perak masih belum mengetahui apa yang menjadi penyebab tenggelamnya kapal.
“Sebetulnya kapal tidak overcapacity dan tidak overdraft jadi aspek keselamatan kapal memenuhi persyaratan. Jadi tidak ada overcapacity seperti itu karena kita sudah memberikan SPB (Surat Persetujuan Berlayar) berarti kapal sudah layak secara keseluruhan baik administrasi maupun fisik,” ujar Kepala Kesyahbandaran Kelas Utama Tanjung Perak Capt Sudiono.
“Kita masih melakukan investigasi, saya belum memberikan penyataan penyebab kejadian itu, karena membutuhkan proses, pengumpulan data, dan sebagainya. Tapi sudah saya sampaikan melakukan investigasi internal dari kesyahbandaran ya, kemudian kapten-kapten,” tambahnya.
Direktur Utama PT Terminal Teluk Lamong, Faruq Hidayat dalam keterangan pers virtualnya di Terminal Teluk Lamong (TTL) Surabaya, Senin (16/11) menjelaskan kejadian tenggelamnya kapal mulai dilaporkan pada Ahad (15/11) pukul 21.30 WIB.
Meski demikian, Faruq menjamin pelayanan operasional bongkar muat di TTL, Surabaya tidak terganggu dan masih berjalan lancar.
"Ada sejumlah tahap yang telah kami lakukan untuk menormalkan kembali operasional di TTL, yaitu sesaat setelah kejadian kami langsung melakukan evakuasi terhadap ABK dan peti kemas kapal MV Mentari Crystal, kami juga melokalisir lokasi dengan memasang Oil Boom di tempat kejadian," kata Faruq, kepada wartawan.
Selanjutnya, mengatur dan menyesuaikan skema pelayanan penyandaran kapal di TTL untuk memastikan pelayanan tetap normal.
Sementara perwakilan pemilik kapal mengatakan pihaknya akan bertanggung jawab dan memberikan ganti rugi kepada pemilik kontainer yang tenggelam.
“Kondisi kapal normal semua tidak ada masalah, sertifikat-sertifikat hidup juga. Kami sudah serahkan ke KNKT dan Syahbandar setempat untuk lakukan investigasi penyebab dari musibah ini apa kira-kira. (Kerugian) belum tahu, masih dihitung. Laporan dari nakhoda, selesai muat kapal miring. Kita masih belum tahu juga kenapa penyebabnya, masih dilakukan investigasi lebih lanjut,” kata Direktur Utama MV Mentari Crystal Antony Soenardi Sudartan.
Hingga Senin (16/11) proses evakuasi masih berlangsung. Pemindahan bangkai kapal dan peti kemas yang tenggelam diperkirakan memakan waktu selama tiga pekan. (act)
(Lihat juga: PENANGKAPAN DUA KAPAL BERBENDERA MALAYSIA DI SELAT MALAKA)