Jakarta - Kakorlantas Polri Irjen Istiono meninjau kesiapan stasiun Gambir dalam rangka antisipasi libur imlek yang akan dilaksanakan pada Jumat (12/2) hingga Minggu (14/2).
Istiono mengatakan, dirinya puas dengan penerapan protokol kesehatan di Stasiun Gambir. Menurutnya, prokes di Stasiun Gambir berjalan baik dengan adanya swab antigen terhadap penumpang. Pasalnya, para calon penumpang kereta disyaratkan harus menggunakan swab antigen baru untuk bisa berangkat ke tempat tujuan.
Jelang libur panjang perayaan Imlek, Kakorlantas Polri meninjau terminal dan stasiun untuk memastikan penerapan sejumlah pembatasan dan protokol kesehatan. Tak hanya memastikan kesediaan fasilitas tes COVID-19 dengan menggunakan GeNose, Polri juga memastikan penerapan PPKM bagi penumpang bus yang akan melakukan perjalanan antar kota maupun antar provinsi.
Kakorlantas Polri pun turut menambah jumlah personel di Jalan Tol maupun di arteri. Polisi juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan tetap berada di rumah jika memang tidak ada keperluan mendesak. Puncak mobilitas keluar masuk masyarakat dalam libur panjang akhir pekan ini diprediksi akan jatuh pada hari Kamis (11/2) besok.
“Kita lihat fluktuasi penggeseran penumpang ini menuju jawa yang paling dominan terutama sampai hari Kamis nanti. Kalau kita lihat antrian tiketnya itu pun nanti puncaknya hari Kamis yang paling banyak,” ungkap Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono.
Ia menyebut pada libur panjang kali ini, destinasi terbanyak adalah daerah Yogyakarta dan Solo, Jawa Tengah. Oleh karena itu, daerah-daerah tujuan tersebut harus mengantisipasi pergerakan orang dan protokol kesehatan di wilayah.
Meski begitu, Irjen Pol Istiono mengatakan jika pergerakan orang-orang di wilayah juga harus diawasi dengan semaksimal mungkin termasuk posko-posko lalu lintas dan tempat keramaian lainnya yang harus diantisipasi secara maksimal.
Perayaan Imlek Dilakukan Secara Sederhana dan Virtual
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang akrab disapa Gus Yaqut mengimbau perayaan Imlek ditengah pandemi COVID-19 dilaksanakan sederhana dan secara virtual.
Gus Yaqut menyampaikan perayaan secara sederhana dan melalui virtual tidak mengurangi makna perayaan Imlek yang diperingati 12 Februari 2021 mendatang.
Dalam keterangan pers virtual, di Jakarta, Ia mengaku sudah berkomunikasi dengan tokoh-tokoh agama Konghucu dan tokoh Tionghoa terkait pelaksanaan Imlek tahun ini agar dilaksanakan sederhana, melalui virtual.
Ia mengatakan situasi saat ini berbeda, di mana Indonesia dan dunia sedang menghadapi pandemi COVID-19. Dia meyakini umat Konghucu dapat mawas diri bahwa perayaan Imlek dapat dilakukan secara sederhana
Gus Yaqut menambahkan jika prinsipnya perayaan Imlek ungkapan syukur kepada Tuhan. Biasanya selain bagi-bagi angpao, ada atraksi barongsai, dan juga dengan saling mengunjungi yang nantinya dapat dilakukan secara virtual.
Ia menyampaikan bahwa pemerintah menekankan agar perayaan Imlek dijadikan momentum bagi saudara-saudara umat Konghucu dan Tionghoa untuk melakukan refleksi diri serta berdoa agar bangsa Indonesia dan umat manusia terbebas dari pandemi. (adh)
Lihat juga: Menag Imbau Perayaan Imlek Sederhana Lewat Silaturahmi Virtual