Miyagi, Jepang - Gempa berkekuatan 7,2 mengguncang wilayah timur laut Jepang, Sabtu (20/3/2021). Gempa itu melanda daerah-daerah yang hancur akibat bencana 2011 dan menyebabkan aliran listrik putus di ribuan pemukiman warga.
Badan Meteorologi Jepang sempat mengeluarkan peringatan tsunami setelah gempa terjadi di Miyagi dan kawasan pantai timur laut. Gempa kali ini melanda Perairan Pasifik di wilayah Miyagi dengan kedalaman 60 kilometer. Miyagi merupakan wilayah yang bersebelahan dengan prefektur Fukushima yang menjadi lokasi gempa pada bulan Februari lalu.
Oleh karena itu, Badan Meteorologi Jepang mengeluarkan peringatan gelombang tsunami sekitar setinggi 1 meter. Menurut laporan, aliran listrik disekitar daerah tersebut pun terputus. Hingga saat ini laporan masih terus dikumpulkan untuk mengetahui apakah ada korban jiwa dalam musibah ini.
Sementara itu, Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono memastikan bahwa gempa magnitudo 7,0 yang mengguncang Jepang pada Sabtu tidak akan berdampak di Indonesia.
"Masyarakat Indonesia tidak perlu khawatir karena gempa Ishinomaki, Jepang ini tidak berdampak di Indonesia," kata Daryono dalam pernyataan yang diterima di Jakarta pada Sabtu malam.
Sebelumnya, dikabarkan gempa M 7,2 terjadi di Prefektur Miyagi, Jepang pada Sabtu (20/3) pukul 18.26 waktu setempat dengan selanjutnya data pemutakhiran menunjukkan gempa itu berkekuatan M 7,0.
Episenter gempa itu terletak pada koordinat 141,41 derajat bujur timur dan 38,53 derajat lintang utara, atau tepatnya berada di luar 27 kilometer (km) timur laut kota Ishinomaki dengan kedalaman dangkal yaitu 44 km. Daerah itu berada di wilayah yang sebelumnya terdampak gempa besar pada 2011.
Menurut Daryono, gempa tersebut memiliki mekanisme sumber berupa sesar naik atau thrust fault yang berasosiasi dengan sumber gempa megathrust pada subduksi Lempeng Pasifik yang menunjam ke bawah Jepang.
Dampak gempa itu di Miyagi dirasakan guncangan mencapai skala intensitas VI-VII MMI. Tetapi karena struktur bangunan di wilayah tersebut dibangun berdasarkan standar bangunan tahan gempa maka hingga saat ini belum ada laporan mengenai adanya kerusakan.
"Meskipun sebelumnya gempa ini dinyatakan berpotensi tsunami akan tetapi catatan pada tide gauge di Ofunato Station pada Prefektur Iwate menunjukkan tidak terjadi adanya anomali tinggi muka laut, yang artinya tidak terjadi tsunami," tegasnya. (adh)
Lihat juga: Berpotensi Tsunami 1 Meter! Jepang Diguncang Gempa 7,0 M