Jakarta - Dinas Lingkungan Hidup Dki jakarta mengambil sampel air laut di Teluk jakarta untuk memastikan ada tidaknya kandungan Paracetamol di Perairan Teluk Jakarta. Wakil Gubernur DKI Jakarta mengaku selama pandemi Covid-19, limbah farmasi meningkat.
Petugas dari Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengambil sampel air di dua lokasi yaitu di perairan Ancol dan perairan Muara angke, Jakarta Utara. Petugas akan menguji sampel air tersebut untuk memastikan apakah perairan teluk Jakarta mengandung parasetamol atau tidak seperti temuan hasil penelitian LIPI beberapa waktu lalu.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengungkapkan temuan LIPI yang menyebut perairan teluk Jakarta tercemar Paracetamol adalah temuan lama. Riza mengakui, jika limbah farmasi di DKI Jakarta meningkat selama pandemi Covid-19.
Sebelumnya, sebuah studi berjudul konsentrasi tinggi parasetamol di wilayah perairan Teluk Jakarta yang dilakukan sejumlah peneliti oseanografi LIPI, melaporkan Teluk Angke dan Ancol yang ada di wilayah Jakarta Utara tercemar Parasetamol dengan tingkat konsentrasi tinggi. Penelitian tersebut dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kualitas perairan di teluk Jakarta dari Jakarta.
Semantara itu, di tengah penelitian yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta di kawasan Angke dan teluk Jakarta, aktivitas para nelayan masih berjalan normal. Menurut nelayan, hasil tangkapan ikan tergantung faktor cuaca. Sebagian nelayan mengaku tak mempersoalkan temuan LIPI terkait perairan teluk Jakarta mengandung Paracetamol, sehingga aktivitas menangkap ikan di teluk Jakarta pun masih dilakukan.(awy)