Jakarta - Salah satu hal yang trending di Google Search untuk kategori news pada tahun ini adalah "meme stock" alias saham meme di Bursa Efek Amerika Serikat.
Saham meme mengacu pada saham perusahaan yang telah mendapatkan komunitas pengikut secara online dan melalui platform media sosial.
Komunitas online ini terus membangun hype seputar saham melalui narasi dan percakapan yang dijabarkan dalam utas diskusi atau thread di berbagai situs web serta memposting utas tersebut ke berbagai platform seperti Twitter dan Facebook.
Dengan demikian komunitas saham meme bisa sangat mempengaruhi harga saham tersebut. Akibatnya harga saham meme dapat dinilai menjadi terlalu Mahal atau over-valued dibandingkan dengan fundamentalnya.
Bahkan harga saham meme bisa terus berada di level tinggi untuk jangka waktu yang lama karena anggota komunitas saham meme menciptakan berbagai kondisi agar harga saham meme tetap berharga mahal.
Sederhananya harga saham meme meroket dalam waktu singkat karena lonjakan minat yang tiba-tiba secara online atau di media sosial dan pembelian berikutnya di antara investor individu kecil. Namun lonjakan jangka pendek ini seringkali dapat berbalik arah dengan cepat membuat saham meme jauh lebih tidak stabil daripada pergerakan pasar saham rata-rata.
Kata meme sendiri konon berasal dari kata Yunani yang berarti imitasi, digunakan untuk menggambarkan informasi yang ditiru dan sering disebarkan melalui referensi budaya pop di media sosial. Jadi saham meme adalah ide investasi bersama yang ditiru oleh investor lain
Saham meme pertama adalah saham Gamestop. Gamestop adalah pengecer video game bata dan mortir Gamestop Corp dengan kode saham GME.
Gamestop bisa menjadi saham meme setelah pada bulan Agustus 2020 seorang investor aktivis bernama Ryan Cohen memposting ke media sosial dan menjelaskan saham Gamestop bisa menjadi taruhan yang bagus.
Pergerakan stok meme secara tidak resmi disebut-sebut dimulai pada tahun 2020 ketika kebanyakan orang terjebak di rumah selama beberapa bulan pertama pandemi. Orang-orang akhirnya mencari itu untuk dilakukan dan cara untuk mengubah sebagian dari waktu luang extra itu menjadi uang. Untuk itu banyak orang beralih ke pasar saham dan media sosial untuk mendapatkan ide.
Saham meme lainnya adalah termasuk AMC Entertainment Holdings, Inc atau berkode saham AMC. Sejatinya AMC Entertaiment Holdings adalah jaringan bioskop yang mengalami penurunan laba di tengah pandemi Covid-19. Jika bukan masuk kategori saham meme, tampaknya tidak mungkin bagi AMC untuk bisa eksis di pasar saham.
Yang mengejutkan dari saham AMC adalah saham ini lebih populer dari Tesla, Apple, Amazon, dan Google. Bahkan saham AMC kinerjanya dari tahun ke tahun luar biasa, naik lebih dari 1500% pada tahun 2021. Namun saham AMC akhir-akhir ini mulai mengikuti tren pasar.
Seluruh industri hiburan yang mendapat sentimen negatif dengan datangnya varian baru virus Covid akhirnya mempengaruhi pergerakan saham AMC.
Meski tak sedikit yang meragukan stabilitas saham meme, tetap saja masih banyak investor yang meraup keuntungan besar dari saham meme. Namun sama halnya investasi lain yang sangat fluktuatif seperti pergerakan mata uang kripto, tetap ada kelemahan pada saham meme. (afr)