Jakarta - Bank dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini masih akan suram karena ancaman varian Covid-19 baru, Omicron. Bank Dunia pun memangkas sejumlah proyeksi hingga 2023.
Selain ancaman varian baru, kenaikan Inflasi yang tinggi, tingkat utang, hingga ketimpangan pendapatan menjadi faktor lainnya. Bank Dunia pun menurunkan prediksi pertumbuhan ekonomi global 2022 menjadi 4,1 persen, dari sebelumnya 4,3 persen.
Perlambatan ini diyakini berlanjut hingga 2023 dengan pertumbuhan ekonomi hanya 3,2 persen.
Kenaikan harga barang-barang seperti makanan dan energi sangat membebani ekonomi rumah tangga, sehingga secara global inflasi saat ini berada di tingkat tertinggi sejak 2008.
Penggerak perlambatan ekonomi global adalah China, dimana tingkat pertumbuhan ekonomi anjlok menjadi 5,1 persen, dari 8 persen di tahun sebelumnya.
Ekonomi Amerika Serikat juga diproyeksi tumbuh 3,7 persen, dibanding 5,6 persen pada tahun 2021.
Di zona Eropa, pertumbuhan juga hanya 4,2 persen dari tahun sebelumnya yang hanya 5,2 persen. Sementara negara yang diproyeksi naik pertumbuhan ekonomi adalah India.(awy)