Odessa, Ukraina - Seluruh markas militer permukiman penduduk, sekolah, hingga bangunan bersejarah Ukraina hancur diratakan Rusia. Meski nanti berakhir tampaknya hanya menyisakan kerugian bagi Ukraina.
Rusia melancarkan serangan ke Kota Pesisir Zatoka yang berjarak 60 km sebelah selatan Odessa, Ukraina. Serangan rudal terus ia tersebut membakar sejumlah bangunan di wilayah Zatoka.
Petugas pemadam kebakaran harus berjibaku memadamkan api. Layanan darurat Ukraina menyatakan serangan tersebut mengakibatkan 4 orang terluka. Serangan tersebut juga mengakibatkan salah satu Resort di kota itu mengalami kerusakan berat.
Jembatan perlintasan kereta yang ada di Zatoka juga menjadi target serangan. Sebelumnya jembatan penghubung utama antara wilayah selatan Odessa dengan wilayah lain di Ukraina juga telah diserang sebanyak beberapa kali.
Pasukan Rusia kembali menggempur kawasan Kharkiv kota terbesar di Ukraina. Serangan rudal yang terjadi ini menghantam sebuah apartemen milik warga. Hantaman rudal memicu kebakaran serta memporak-porandakan bangunan.
Unit layanan darurat Ukraina langsung ke lokasi serangan untuk mengevakuasi warga yang terjebak di dalam puing-puing bangunan. Serangan itu mengakibatkan 7 orang tewas dan 13 orang lain terluka.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelinski mengutuk serangan Rusia tersebut karena menargetkan warga sipil. Ia menyebut serangan Rusia sangat licik dan akan melakukan pembalasan.
Serangan Rusia di Kharkiv terus berlanjut. Serangan itu menghancurkan sebuah bangunan yang juga dijadikan gudang senjata. Akibat serangan itu 3 orang tewas termasuk seorang anak berusia 13 tahun. Sementara 17 orang lainnya dilaporkan terluka.
Unit layanan darurat masih mencari kemungkinan adanya warga yang tertimbun reruntuhan bangunan. Pasukan Rusia terus meningkatkan serangan Kharkiv sebagai usaha menaklukkan kota terbesar kedua di Ukraina. Namun sayangnya menyukai warga sipil yang menjadi korban. Rusia berkali-kali membantah menargetkan warga sipil dalam operasi militer ke Ukraina.(awy)