Ustadz abdul somad ( Uas) dalam program Indahnya Ramadhan tvOne menjelaskan mengenai rezeki yang halal dan cara mendapatkannya.
Menurut UAS banyak yang berkeyakinan ketika rezekinya lancar dan senang, hartanya halal maka Allah sedang membahagiakan dirinya.
Sedangkan jika rezekinya seret dan tidak lancar berarti rezekinya haram dan menganggap Allah sudah melaknatnya.
“Jadi yang banyak belum tentu halal, yang sedikit belum tentu halal yang mudah belum tentu halal yang sulit belum tentu haram. Boleh jadi harta itu berlimpah, tapi sebenarnya dia adalah Istidraj,” tutur UAS.
Istidraj sendiri menurut UAS artinya azab yang tertunda.
“Main judi untung, main judi untung, korupsi lancar tidak ketangkap polisi. Oh ini rezeki? Enggak, itu laknat Allah naudzubillah.”
Dalam Islam, kenikmatan dunia itu disebut dengan istidraj. Allah SWT melimpahkan rezeki, kebahagiaan, dan kenikmatan dunia lainnya kepada setiap orang yang Dia kehendaki.
Kenikmatan tersebut bisa menjadi peringatan akan azab Allah apabila diberikan kepada orang yang sering melalaikan ibadah dan merasa tenang dalam maksiatnya.
فَلَمَّا نَسُوا۟ مَا ذُكِّرُوا۟ بِهِۦ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَٰبَ كُلِّ شَىْءٍ حَتَّىٰٓ إِذَا فَرِحُوا۟ بِمَآ أُوتُوٓا۟ أَخَذْنَٰهُم بَغْتَةً فَإِذَا هُم مُّبْلِسُونَ
Artinya: "Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa." (QS. Al An'am: 44)
(awy)