Jakarta, tvOnenews.com - Selama manusia menjalankan lika-liku kehidupan di dunia entah dalam perbuatan baik maupun buruk tuhan selalu mengetahuinya lengkap dengan niat dan tujuan sebenarnya dalam hati umatnya.
Harus dipahami, pada hari kiamat manusia akan ditanya tentang seluruh perbuatannya yang telah dilakukan olehnya saat di dunia, sebagaimana firman Allah SWT, “Maka demi Tuhanmu, Kami pasti akan menanyai mereka semua tentang apa yang telah mereka lakukan.”
Allah juga berfirman, “Maka Sesungguhnya Kami akan menanyai umat-umat yang telah diutus Rasul-rasul kepada mereka dan Sesungguhnya Kami akan menanyai (pula) Rasul-rasul (Kami).”
Seperti perbuatan umat Muslim yang taat dalam mendirikan salat, pasti manusia berharap akan mendapatkan kebaikan dalam perbuatannya.
تْلُ مَآ اُوْحِيَ اِلَيْكَ مِنَ الْكِتٰبِ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَۗ اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ ۗوَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُ ۗوَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ
“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-kitab (kitab Al-Quran), dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah adalah lebih besar keutamaannya (daripada ibadah-ibadah dan amal-amal ketaatan lainnya). Dan Allah mengetahui apa yang kalian kerjakan.” (QS. Al-Ankabut: 45)
Perlu diketahui bagi seluruh umat Muslim, bahwa yang pertama kali dihisab, dihitung dari amal perbuatan kita adalah salatnya.
“Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya. Maka, jika shalatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil.
Dan jika shalatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi. Jika berkurang sedikit dari shalat wajibnya, maka Allah Ta’ala berfirman, ‘Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki shalat sunnah.’ Maka disempurnakanlah apa yang kurang dari shalat wajibnya. Kemudian begitu pula dengan seluruh amalnya.” (HR. Tirmidzi No. 413 dan An-Nasa’i No. 466). Berikut selengkapnya. (ayu)