Jakarta, tvOnenews.com - Dalam menjalani pernikahan, tak sedikit pihak laki-laki masih menganut budaya Patriarki kepada istrinya dalam perjalanan rumah tangga.
Diketahui, Patriarki adalah sistem sosial yang menempatkan laki-laki sebagai pemegang kekuasaan utama dan mendominasi dalam berbagai aspek kehidupan.
Patriarki dapat dilihat dalam berbagai bidang, seperti politik, ekonomi, budaya, pendidikan, hukum, dan sosial.
Tak sedikit juga, pasangan suami istri sangat menentang budaya tersebut yang mengasumsikan perempuan harus fokus pada urusan domestik saja.
Memang dalam ajaran Islam, laki-laki atau suami merupakan pemimpin dalam keluarga.
Meski begitu, budaya patriarki juga tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Hal ini dikarenakan Islam mengajarkan kesetaraan, keadilan dan penghormatan terhadap sesama manusia.
Islam memuliakan laki-laki dan perempuan, serta menyerukan sikap adil, setara, dan saling menghargai.
Al-Qur'an justru mengakui adanya kesetaraan gender yang digambarkan dalam ayat-ayat sebagai berikut: al-Quran menyamakan laki-laki dan perempuan sama-sama sebagai hamba Allah SWT (QS. al-Dzariyat ayat 56), laki-laki dan perempuan sama-sama sebagai khalifah dimuka bumi (QS. al-Baqarah ayat 30). (ayu)