Jakarta, tvOnenews.com - Muhammadiyah menyayangkan soal peristiwa razia warung makan yang dibuka saat bulan puasa yang berujung pada keributan dan perusakan.
Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad mengatakan jika ingin menasehati tidak perlu sampai dengan cara kekerasan.
Menurutnya warung yang dibuka siang hari menyediakan makan bagi orang yang tidak berpuasa terutama bagi yang non muslim, musafir, orang sakit, hingga ibu yang hamil dan menyusui.
Selain itu, kata Dadang, pemilik warung tidak terlihat mengumbar aktivitas yang ada di dalam warung.
Sebelumnya beredar video memperlihatkan sekelompok orang merazia warung saat Ramadan.
Kelakuan sekelompok orang tersebut menuai sorotan karena menggebrak meja dan menuang minuman orang yang tidak berpuasa sembarangan. Diketahui peristiwa itu terjadi di Garut, Jawa Barat.
Di awal video tampak seorang pria berpeci menghampiri seseorang yang duduk di warung.
Terdengar obrolan dalam Bahasa Sunda yang menanyakan tentang agama pria yang sedang duduk dan ngopi tersebut.
Tiba-tiba pria berpeci langsung mengambil gelas kopi dan membuang isinya kemudian ada pria lainnya yang menggebrak meja dan berteriak karena menuding orang-orang di warung itu tidak menghargai orang berpuasa. Ada juga pria lain yang melemparkan gelas hingga terdengar suara peach. (awy)