Jepang - Gempa bumi dahsyat Magnitudo (M) 7,0 menghantam pantai timur Honshu, Jepang. Lembaga penyiaran NHK langsung memperingatkan penduduk bahwa ada kemungkinan besar terjadi tsunami setinggi satu meter, sebagaimana bencana serupa yang pernah dialami pada 2011.
Setelah kejadian gempa terjadi, lembaga penyiaran publik NHK langsung memperingatkan penduduk bahwa tsunami setinggi 1 meter diperkirakan terjadi di Prefektur Miyagi.
Badan Meteorologi Jepang (JMA) mengeluarkan peringatan tersebut ketika gempa 7,0 pada Skala Richter terjadi pada pukul 18.09 waktu setempat.
Pusat gempa berada di perairan Pasifik, lepas Pantai Miyagi dengan kedalaman 60 kilometer.
Selain itu, getaran gempa juga terasa hingga ibu kota Jepang, Tokyo.
Belum diketahui adanya korban jiwa dan juga kerusakan fisik yang disebabkan oleh gempa dahsyat kali ini.
Sebelumnya Prefektur Miyagi juga sempat diguncang gempa hebat pada 2011. Tepatnya pada hari Jumat 11 Maret 2011 pagi.
Ketika itu Jepang dihantam bencana dahsyat gempa bumi 9,0 Skala Richter yang memicu gelombang tsunami hebat. Gempa ini berpusat di tengah laut, berjarak 130 kilometer dari bibir pantai Prefektur Miyagi.
Tidak lama setelah gempa, gelombang tsunami setinggi lebih dari 5 meter menghantam kawasan pesisir pantai Pasifik Jepang.
Saluran televisi lokal tanpa henti memperlihatkan video-video amatir pun bertebaran di media sosial memperlihatkan kuatnya arus air mendorong mobil-mobil dan gedung-gedung di kawasan pesisir.
Selain meluluhlantakan sebagian besar wilayah timur Jepang, bencana gempa dan tsunami ini juga menyebabkan bencana nuklir.
Bencana nuklir yang terjadi pada 2011 lalu menjadi salah satu bencana terburuk setelah bencana nuklir Chernobyl pada 1986.
Reaktor Nuklir di PLTN Fukushima Daiichi yang berada di Prefektur Fukushima rusak hingga menyebabkan kebocoran sehingga PLTN harus dimatikan untuk sementara.
Akibatnya pasokan listrik di kota-kota besar seperti Tokyo pun berkurang dan harus padam. Selain itu transportasi Jepang yang bergantung dengan listrik terpaksa dihentikan untuk sementara.
Bencana gempa dan tsunami ini pun menewaskan lebih dari 20 orang dan ribuan orang harus meninggalkan Fukushima karena bahaya radioaktif. (awy)
Lihat juga Gunung Lewotolok Siaga, Warga Diimbau Waspadai Lontaran Material Pijar