Jakarta – Kepala Polisi Republik Indonesia ( Kapolri) Jenderal Polisi Listyo Sigit mengatakan terduga teroris berinisial ZA (25) melakukan tembakan kepada petugas sebanyak enam kali. Kapolri juga mengatakan terduga teroris itu berideologi radikal ISIS.
Dalam paparan kronologi, Kapolri mengatakan awalnya sekitar pukul 16.30 WIB seorang wanita masuk dari pintu belakang Bareskrim Polri kemudian mengarah ke pos gerbang utama Mabes Polri.
Selanjutnya terduga teroris tersebut menanyakan keberadaan kantor pos. Petugas yang ditanyai oleh perempuan tersebut menunjukkan arah kantor pos yang ditanyainya. Setelah mendatangi pos, perempuan itu pergi dan kembali mendatangi pos jaga.
Pada saat kembali tersebut lah perempuan yang diketahui eks salah satu mahasiswa perguruan tinggi namun "drop out" atau pemutusan studi tersebut menembaki petugas sebanyak enam kali.
"Dua kali tembakan kepada anggota yang ada di dalam pos, dua kali yang ada di luar dan menembak lagi kepada anggota yang ada di belakangnya," kata Kapolri saat jumpa pers, di Mabes Polri, Jakarta, Rabu malam.
Aparat langsung melakukan tindakan tegas dan terukur kepada yang bersangkutan dan pelaku tewas di tempat kejadian.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara, pelaku diketahui merupakan seorang perempuan berinisial ZA berusia 25 tahun. Ia beralamat di Jalan Lapangan Tembak, Kecamatan Ciracas, Kota Jakarta Timur, Jakarta. “Setelah dicek lewat sidik jari, identitasnya sesuai,” terang Listyo.
Lone Wolf ISIS
Kapolri juga menjelaskan, bahwa pelaku penembakan di Mabes Polri beraksi sendiri atau “lone wolf”.
“Dari hasil profiling terhadap yang bersangkutan, maka yang bersangkutan adalah tersangka pelaku lone wolf berideologi radikal ISIS yang dibuktikan dengan postingan yang bersangkutan di sosial media,” kata Listyo.
Tersangka merupakan salah satu mahasiswa di salah satu kampus dan drop out (DO) atau pemutusan hubungan studi pada saat semester lima.
Dari hasil pendalaman dan penggeledahan, polisi mendapatkan beberapa hal terkait barang-barang yang dibawa pelaku, yakni map kuning yang berisi amplop bertuliskan kata-kata tertentu.
Yang bersangkutan juga memiliki akun instagram yang baru saja atau sekitar 21 jam yang lalu mengunggah sesuatu yang terdapat bendera ISIS. "Dan ada tulisan terkait masalah bagaimana perjuangan jihad," kata Listyo.
Listyo mengatakan, jajarannya kemudian bergerak cepat melakukan penggeledahan ke rumah tersangka. “Kita temukan saat penggeledahan surat wasiat, dan ada kata-kata di WA grup keluarga baha yang bersangkutan pamit. Saya perintahkan kepada Kadensus untuk mengusut kalau ada jaringan terkait tersangka ini,” tegas Listyo.
Peningkatan Kewaspadaan
Pada kesempatan itu, Kapolri juga meminta jajarannya memastikan agar layanan kepolisian di Mabes Polri Jakarta dan jajaran lainnya tetap berjalan normal pascapenembakan.
"Pada kesempatan ini saya sampaikan kepada seluruh anggota untuk tetap memberikan pelayanan kepada masyarakat," kata Kapolri.
Kendati demikian, lanjut Kapolri, petugas Polri yang bertugas memberikan pelayanan kepada masyarakat diminta tetap meningkatkan kewaspadaannya. Selain itu juga meningkatkan sistem pertahanan baik di markas komando maupun pada saat bertugas di lapangan.
"Tingkatkan kewaspadaan, tingkatkan sistem pertahanan baik di markas komando maupun pada saat melaksanakan tugas di lapangan," kata Kapolri.
Kapolri juga meminta seluruh jajarannya memberikan pelayanan total kepada masyarakat pascapenembakan. "Jadi kami minta rekan-rekan seluruhnya untuk memberikan pelayanan total kepada masyarakat," kata Listyo. (ito)