Lombok Timur, tvOnenews.com - Ada tradisi unik menyambut ramadhan di masyarakat suku Sasak, Desa Gelanggang, Kecamatan Sakra Timur, Kabupaten Lombok Timur. Tradisi tersebut disebut Rowah Ramadhan. Di mana acara itu diselenggarakan di pemakaman umum.
Dalam rowah ini warga membawa sebanyak 1001 Dulang Tebolaq Beaq atau sesajian yang berisi dengan tutup saji warna merah. Sajian makanan ini menjadi hidangan pelaksanaan rowah menyambut datangnya Bulan Suci Ramdhan 1444 Hijriah.
Ketua Panitia Ustaz Sirhan menyampaikan, Roah 1001 Tebolaq Beaq bermakna menjaga silaturahmi antara sesama untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan yang penuh Rahmad.
Sedangkan Begibung adalah makan bersama keluarga, teman dan kerabat, apa saja makanan yang tersedia di dalam Tebolaq Beaq, itulah rizki untukmu dan tidak memandang status sosial, warna kulit, semua manusia itu sama di hadapan Alloh SWT.
"Roah 1001 Tebolaq Beaq itu bermakna menjaga siltuhrmi dengan acara mengundang semua keluarga dan diakhiri dengan makan bersama begibung" ucap Ustaz Sirhan, Sabtu (19/3/2023).
Diuraikannya, Roah 1001 Tebolaq Beaq merupakan tradisi turun-temurun yang di-lakukan oleh masyrakat Desa Gelanggang Kecamatan Sakra Timur Kabupaten Lombok Timur pada setiap Bulan Syaban.
Hal ini untuk mendo'akan keluarga yang masih hidup maupun yang sudah meninggal dunia dengan menziarahi Kubur atau Makam untuk menyambut bulan suci Ramadhan.
"Untuk menyambut datangnya bulan Suci Ramdhan untuk mendo'akan keluarga yang masih hidup atau yang sudah meninggal dunia" urainya dengan tatapan tenang.
Selanjutnya beberapa rangkaian acara yang dipersembahkan oleh Panitia seperti, pengajian uraian Ramadhan, membaca do'a kemudian diakhiri dengan makan Begibung dan Ziarah Kubur.
Adapun tamu undangan hadir tokoh agama, tokoh masyarakat, Pejabat Desa dan Pejabat Kecamatan yang ada di wilayah Sakra Timur juga hadir Kepala Dinas Pariwisata sekaligus mewakili Bupati Lombok Timur.
Pantauan Media ini di lokasi menyebutkan, bahwa acara dimulai pukul 14:00 Wita sampai selesai. Bahkan, ratusan masyarakat desa setempat mulai dari anak Gadis, Pria dan Wanita hingga didominasi kaum Ibu berbaris memanjang ke-belakang sambil mengusung Dulang Tebolaq Beaq (Wadah berisi makanan siap santap dan penutup warna merah, red) yang berisi berbagai menu makanan Khas Sasak yang sudah siap saji.
Ibu-ibu pembawa Tebolaq Beaq berkumpul di halaman Masjid sebelum bangkit menuju pusat acara yang berada di halaman depan Makam leluhur Desa Gelanggang.
Setelah mendapat kode dari Ketua Panitia, para Kaum Hawa bergerak menuju titik acara dengan berjalan kaki berbaris memanjang hingga dua ratus meter, bak koloni semut yang beriringan, sesampai di lokasi acara seluruh masyrakat yang menghadiri kegiatan tersebut dipersilakan duduk bersama-sama mendengarkan tausyiah dari Tuan Guru, setelah itu acara ditutup dengan pembacaan do'a dan diakhiri dengan Roah dan makan Begibung.
Diana panggilan singkat gadis ayu dari Desa Gelanggang mengaku sangat bahagia mengikuti acara Roah 1001 Tebolaq Beaq tradisi ini sangat luar biasa, selain untuk menyambut datangnya Bulan Suci Ramadhan juga untuk mendo'akan keluarga yang sudah meninggal dunia.
"Luar biasa, saya senang sekali mengikuti acara Roah Tebolaq Beaq, semoga tetap tradisi ini tetap dilestarikan," harpanya. (hzi/aag)
Load more