Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila pembaca, merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan kepada tenaga profesional, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan jiwa.
Kutai Timur – AH (30) warga Desa Sepaso Barat, Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, diduga berusaha membunuh dirinya sendiri setelah polisi menangkapnya karena dia membantai secara sadis istri dan anak lelakinya MK yang berusia satu tahun.
"Pelaku belum bisa dimintai keterangan karena psikologisnya masih belum membaik dan sempat mau bunuh diri. Jadi ada luka sayatan di leher serta luka di alat kelaminnya sendiri,” ungkap Kapolres Kutai Timur, Willy Djatmiko.
Willy pun membeberkan kasus pembunuhan mengerikan yang berlangsung pada hari Minggu (13/6) itu.
Menurut Willy, AH menghabisi nyawa istrinya sendiri MD (30) dan putranya yang baru berusia satu tahun. Motifnya saat ini masih didalami. Namun berdasarkan keterangan sejumlah saksi, AH diduga mengalami depresi akibat belajar ilmu hitam.
Tiba-tiba saja AH mengambil parang dan menebaskannya ke wajah dan leher istrinya yang sedang menidurkan anaknya di ayunan. Tak hanya itu, dia juga membantai putra bungsunya secara sadis.
Setelah menghabisi nyawa istri dan putranya, pelaku kemudian keluar rumah menuju masjid. Saat itu tengah berlangsung ceramah usai salat maghrib.
Tiba-tiba saja pelaku yang tak mengenakan pakaian, masuk ke dalam tempat ibadah tersebut. Dia kemudian mendekati ustaz dan langsung mengayunkan parang ke arah korban.
Sontak kejadian tersebut mengagetkan jemaah masjid. Di tengah suasana mencekam, warga berusaha menolong ustaz yang terluka.
“Aku lihat betul, Pak Ustaz disabet, kemudian dia tahan dengan meja untuk anak-anak mengaji, tetapi parang itu tetap lewat sehingga bahu Pak Ustaz luka juga. Kemudian didorong sama Pak Ustaz, tetapi dia jatuh kemudian ditahan oleh jemaah,” kata Rahmadi, warga yang melihat langsung peristiwa tersebut di masjid.
Masyarakat langsung melaporkan kejadian ini ke polisi dan menyerahkan pelaku kepada pihak berwenang.
Betapa kagetnya warga dan petugas ketika mendatangi rumah pelaku. Mereka menemukan MD dalam kondisi terkapar bersimbah darah di lantai, dekat pintu masuk. Sedangkan putranya berada di ayunan dengan kepala dan kaki tergantung. Anak tak berdosa itu juga ditemukan bersimbah darah.
“Lukanya itu banyak betul, parah sekali. Istrinya dan anaknya,” tutur Rahmadi.
Polisi pun langsung membawa kedua jenazah dan pelaku yang mengalami luka di leher dan kelaminnya ke Puskesmas Bengalon. Mereka kini tengah menyelidiki apa yang mengakibatkan pelaku mengalami luka sayatan serta mencari tahu motif sebenarnya di balik pembunuhan mengerikan ini. (act/asho)
Load more