Jakarta, tvOnenews.com - Puluhan aktivis mahasiswa asal Kabupaten Mamberamo Tengah, yang menggelar aksi damai di Depan Kementerian Dalam Negeri, Jl. Medan Merdeka Utara, Kelurahan Gambir, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (26/9/2023).
Aksi yang dipicu dari rencana Kementerian Dalam Negeri yang saat ini dipimpin oleh Tito Karnavian yang akan menunjuk Manogar Sirait, sebagai Pj. Bupati Mamberamo Tengah, yang bukan Orang Asli Papua (OAP).
Dalam pernyataannya, aksi ini didukung penuh oleh semua elemen, baik Ketua Lembaga Masyarakat Adat, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda dan Tokoh Perempuan di Kabupaten Mamberamo Tengah.
Setidaknya ada 4 poin tuntutan Mahasiswa dalam Aksi yakni memberikan hak penuh kepada Masyarakat Kabupaten Memberamo Tengah untuk memilih Pj. Bupatinya, sebagaimana tercantum dalam UU No. 21 tentang Otonomi Khusus Papua. Menolak Pejabat Non-OAP (Manogar Sirait), dan tidak ingin dipimpin oleh Orang Bukan Papua Memberamo Tengah.
Meminta Kepada Bapak Tito Karnavian, Menteri Dalam Negeri, jika memaksakan Manogar Sirait sebagai, Pj. Bupati Memberamo Tengah, Papua Pegunungan, maka masyarakat akan memboikot akses jalan masuk ke Kota Kobakma, Ibukota Kabupaten Memberamo Tengah, Papua Pegunungan.
Dan mendukung sepenuhnya Surat Persetujuan Ketua LMA, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda dan Tokoh Perempuan untuk menunjuk Sekda Kab. Mambrramo Tengah, Mesir Yikwa, yang merupakan Putra Terbaik Membramo Tengah.
“Apakah ada orang Papua memimpin wilayah selain Papua? Tidak ada, lalu kenapa orang bukan Papua akan memimpin di tanah Papua?, lalu Orang Luar Papua, Manohar Sirait, yang orang Sumatera, akan memimpin di Kabupaten Membramo Tengah? hal ini semata-mata persoalan politik, jangan bawa-bawa orang Papua pada konteks politik, tetapkan dan jalankan UU No. 21 di tanah Papua,” ungkap Ismin Kogoya, salah satu orator aksi.
“Kami dengan tegas menolah Manohar Sirait, sebagai Pelaksana Jabatan Bupati Membramo Tengah, Papua Pegunungan,” ungkapnya lagi. (ebs)
Load more