Sementara itu, akibat tembakan tersebut, warga akhirnya berhamburan kocar-kacir menyelamatkan diri. Dan disitulah terdapat ada jatuh korban, yaitu satu orang tewas dengan luka berlubang di bagian dadanya seperti terkena peluru, serta 1 orang lagi mengalami luka yang diduga juga merupakan luka tembak.
Saat ini korban yang terluka tersebut tengah mengalami perawatan di RSUD Dr. Murdjani Sampit.
Terkait masalah adanya jatuh korban yang tewas dan luka parah yang diduga terkena tembakan senjata api peluru tajam, menurut Kabid Humas, mereka saat ini masih melakukan penyelidikan untuk memastikan hal tersebut.
"Saya pastikan, saat bertugas melakukan pengamanan di PT. HMBP 2, petugas kami baik anggota dari satuan Brimob maupun Samapta, hanya dilengkapi gas airmata, peluru hampa dan peluru karet. Kami tidak ada menggunakan peluru tajam. Kami akan menyelidiki ini," tegas Erlan Munadji.
"Dan jika nanti ada ditemukan anggota kepolisian yang bertugas waktu itu terbukti menggunakan senjata tajam, kami pasti akan melakukan penindakan tegas serta akan mengusut tuntas masalah ini," ucapnya.
Sagaimana diketahui, sejak tanggal 6 September 2023 lalu, hingga sekarang ini, warga bangkal terus menggelar aksi demo, menuntut penyedian lahan plasma sebesar 20 persen dari PT. HMBP 2.
Selain masalah plasma, warga juga menuntut agar lahan seluas 1.175 hektar yang ada di areal perusahaan serta lahan sepanjang 500 disisi kiri dan kanan jalan masuk menuju perusahaan, agar diserahkan kepada warga untuk dikelola desa.
Load more