"Karena Daniel ini emosi akhirnya terjadilah sesuatu yang tidak kita inginkan. Saya juga keluar melerai terus ada kemenakan saya juga keluar melerai. Tapi, dia sempat ditendang Daniel (ajudan). Kalau sampai terjadi (kecelakaan) nggak ketemu kita hari ini," ujar Yapan.
Meski begitu, Yapan mengaku kedua belah pihak sudah saling memaafkan dan menandatangani surat pernyataan damai pada Kamis pagi.
Di sisi lain, meski sudah saling memaafkan, pemberitaan media massa atau tanggapan warganet di media sosial masih ramai dengan kejadian tersebut.
Aksi pemukulan yang disebut Bupati Kutai Barat FX Yapan karena emosi tersebut, disebut sejumlah media sebagai "aksi barbar" atau "penganiayaan".
Dalam video yang beredar itu memang tampak seorang pria berbaju merah menendang dan menarik paksa sopir truk, sementara si sopir hanya tampak pasrah dan tidak melawan.
Di Balikpapan, para jurnalis mengonfirmasi kasus penganiayaan yang dilakukan ajudan bupati Kutai Barat terhadap sopir truk CPO itu kepada Kapolda Kaltim Irjen Polisi Nanang Avianto.
"Kasusnya sudah ditangani Polres Kubar," kata Kapolda. (ama/ebs)
Load more