Kemudian mobil bupati tetap berusaha mendahului. Saat itu juga dari arah berlawanan tiba sebuah bus.
”Pas mau masuk (Jembatan) Kinong ada bis dari depan, lalu si Daniel (ajudan) melambaikan tangan supaya truk CPO memberi jalan sementara bis sudah berhenti. Tapi begitu kami mau masuk menyalip, dihajarnya lagi. Hampir digulung (ditabrak) dia,” kata Yapan.
Truk CPO tidak mengurangi kecepatan dan tetap di jalurnya sehingga membuat mobil Yapan keluar jalur dan berhenti. Truk CPO Andre Rahman juga berhenti.
Lalu ajudan serta Yapan ikut turun ingin menegur sopir CPO. Tetapi saat ditegur, menurut Yapan, sopir CPO malah juga marah-marah.
Ajudan lalu emosi dan meminta sopir CPO turun dari truknya. Karena itu kemudian terjadilah penganiayaan tersebut.
”Karena Daniel ini emosi akhirnya terjadilah sesuatu yang tidak kita inginkan. Saya juga keluar melerai, terus ada kemenakan saya juga keluar melerai. Tapi dia sempat ditendang Daniel (ajudan). Kalau sampai terjadi (kecelakaan) ngga ketemu kita hari ini,” ujar Yapan kepada jurnalis di Barong Tongkok, Kamis.
Meski begitu Yapan mengaku kedua belah pihak sudah saling memaafkan dan kedua belah pihak meneken surat pernyataan perdamaian pada Kamis pagi tersebut.
Load more