"Beberapa KA tersebut merupakan kereta bersubsidi dari pemerintah dengan skema Public Service Obligation (PSO) dan peminatnya cukup tinggi di Daop 9 Jember, bahkan okupansi hariannya melebihi dari kapasitas yang tersedia," ujarnya lagi.
Selama bulan September 2024 tercatat total penumpang yang naik dari Daop 9 Jember mencapai 248.742 orang, dan jumlah tersebut lebih tinggi 4 persen dari bulan Agustus 2024 yang hanya 238.842 penumpang.
Selain kereta ekonomi bersubsidi, KAI Daop 9 Jember juga menyediakan tarif kereta api yang terjangkau dengan adanya tarif khusus, yaitu tarif yang diberikan untuk kereta api kelas komersial dengan harga yang terjangkau dalam rangka menarik minat masyarakat untuk menggunakan kereta api.
"Tarif khusus itu dapat dinikmati oleh masyarakat dengan beberapa syarat, yaitu pembelian tiket dengan batas waktu maksimal pemesanan dua jam sebelum jadwal keberangkatan, relasi terbatas, serta pembelian hanya bisa dilakukan melalui loket stasiun atau aplikasi Access by KAI," katanya.
Cahyo mengatakan tarif khusus itu bertujuan mengoptimalkan okupansi dengan memanfaatkan idle seat pada relasi tertentu, jadi tarif khusus hanya bisa dinikmati oleh penumpang selama tempat duduk masih tersedia.
Harga terbaru tarif khusus yang berlaku mulai 26 Juli 2024 untuk beberapa KA dan relasi di wilayah Daop 9 Jember, di antaranya relasi Jember-Surabaya Gubeng yakni KA Logawa (Ekonomi New Generation) dengan harga tiket Rp100 ribu, kemudian KA Ranggajati untuk kelas eksekutif Rp160 ribu dan kelas bisnis Rp145 ribu, dan KA Wijayakusuma untuk kelas eksekutif Rp160 ribu dan kelas ekonomi Rp130 ribu.
Load more