Terhadap kondisi yang terjadi, petugas BPBD Kabupaten SBB mengimbau agar masyarakat SBB khususya yang berdekatan dengan lokasi rawan bencana baik banjir dan tanah longsor untuk sementara waktu tidak beraktivitas, khususnya di lokasi kejadian guna menghindari jatuhnya korban jiwa selanjutnya.
Atas kejadian ini, pihak BPBD Kabupaten SBB mencatat, selain menelan enam korban jiwa, banjir dan longsor juga mengakibatkan satu unit rumah rusak berat dan jalan penghubung antar desa tertimbun tanah material longsor. Sementara kurag lebih enam warga yang rumahnya ternacam memilih mengungsi ke tempat yang dianggap aman.
Sementara itu, terkait kondisi iklim dan cuaca yang tidak menentu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui laman websitenya merilis peringatan dini terkait potensi cuaca buruk di wilayah Maluku untuk, kamis (7/7) hingga Sabtu (9/7).
BMKG menyebut adanya potensi terjadi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang di wilayah Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, Buru Selatan, Kepualuan Aru, Kepualauan Tanimbar, Seram Bagian Barat dan Seram Bagian Timur.
“Dengan adanya peringatan dini yang dikelurkan BMKG tersebut, BNPB mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, angin puting beliung maupun tanah longsor.” jelas Plt. Kepala Badan Penaggulangan Bencana Daerah Provinsi Maluku, Hendrik Far-far.
Dia mengatakan, salah satu upaya kewaspadaan yang dapat dilakukan adalah dengan memantau dan membersihkan material yang dapat menghambat aliran sungai secara berkala. (chy/ebs)
Load more