Hal yang menjadi sorotan mahasiswa yaitu kebijakan ketenagakerjaan, mulai kecelakaan kerja sampai hilangnya nyawa pekerja, PHK sepihak, penghancuran serikat, jam kerja, pembatasan media sosial.
Menurut mahasiswa, perlawanan warga lokal Sumbawa Barat masih terus digelorakan dan berlanjut sampai hari ini.
Sejumlah mahasiswa dan masyarakat Sumbawa bahkan masih melakukan aksi mogok makan di Kantor Komnas HAM, tetapi belum juga ada titik terang.
"Kami mahasiswa Sulawesi Tenggara mendukung sepenuhnya aksi mogok makan mahasiswa dan masyarakat NTB yang sudah berlangsung selama 18 hari," ujarnya.
Selain mendukung aksi mogok makan, puluhan mahasiswa dari lintas kampus di Sultra ini meminta aparat kepolisian mengusut tuntas hilangnya nyawa pekerja di PT AMNT.
Kemudian, mahasiswa juga meminta Komnas HAM untuk menyelesaikan penyelidikan dugaan pelanggaran HAM tersebut.
"Kami meminta pemerintah untuk menutup PT AMNTl sampai penyelidikan Amnesti Internasional Indonesia rampung," tandasnya. (ebs)
Load more