Bali, tvOnenews.com - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Petrus Reinhard Golose mensinyalir adanya modus baru peredaran narkoba ditengah tahun politik yakni fenomena Narko-Politik yang dilakukan oknum tokoh politik untuk mengedarkan narkotika demi kepentingan politik.
"Saya barusan balik dari Sumatera Selatan, sekarang juga di daerah Sumatera Selatan menurut Kapoldanya, menurut (Kepala) BBNP-nya, menurut gubernurnya, ada dinamakan dengan Narko-Politik," kata Komjen Petrus, saat di acara Gema War On Drugs, di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Selasa (7/3).
Ia menerangkan, bahwa Narko-Politik adalah oknum tokoh politik yang mengumpulkan massa dengan mengunakan narkotika demi kepentingan politik.
"Jadi tokoh-tokoh politik ini, mereka menggunakan organ tunggal dan kemudian ada namanya remix. Kemudian, mengedarkan narkotika. Ini tidak boleh terjadi nantinya di Bali," ujarnya.
"Tidak boleh terjadi di tempat lain. Tetapi saya sudah mendeklarasikan di sana (Sumatera Selatan), bahwa kita dibantu oleh bapak Kapolda yang luar biasa di Sumatera Selatan untuk menghentikan kegiatan-kegiatan seperti itu. Jadi (tokoh politik) mengundang massa membagi narkotika itu. (Motifnya) politik," ungkapnya.
Ia juga menyebutkan, bahwa pihaknya baru memonitor atau mengetahui soal itu dan fenomena itu sudah dimulai. Tetapi, untuk di Bali belum ditemukan.
"Saya baru monitor tetapi ini sudah mulai dilaksanakan ada di tempat lain tapi tidak ada di Bali," ujarnya. (awt/gol)
Load more